Tiga gunung di Jawa Tengah, yakni Sindoro, Sumbing, dan Lawu terbakar akibat kemarau. Sejumlah pendaki masih terjebak.
Plt. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi, mengatakan kawasan hutan Gunung Sumbing terbakar pada Senin (10/9) petang.
"Sekitar pukul 18.15 WIB terlihat adanya titik api di kawasan hutan Gunung Sumbing," katanya di Temanggung, Senin (10/9) malam.
Ia menuturkan kebakaran terjadi di petak 20 Resor Pemangku Hutan (RPH) Kecepit, Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Temanggung, Kesatuan Pemangku Hutan Kedu Utara.
"Kebakaran tersebut masuk wilayah administratif Gelapansari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung," katanya.
Dia menuturkan karena kebakaran terjadi pada malam hari dan kondisi gelap maka penaganan hanya melakukan pemantauan oleh petugas Perhutani dan basecamp pengelola jalur pendakian.
Menurutnya, dengan terjadinya kebakaran gunung di perbatasan Kabupaten Temanggung dengan Kabupaten Magelang tersebut seluruh jalur pendakian ke Gunung Sumbing mulai Senin pukul 18.30 WIB ditutup.
"Pendaki yang sudah berada di puncak diminta untuk segera turun," katanya.
Dia memastikan, rencana tindak lanjut untuk penanganan kebakaran tersebut akan mengerahkan personel berasal dari berbagai instansi, masyarakat dan relawan pada Selasa pagi.
Ia menyampaikan dengan terjadinya kebakaran tersebut, di wilayah Kabupaten Temanggung saat ini terjadi dua lokasi kebakaran, yakni di hutan Gunung Sumbing dan hutan Gunung Sindoro yang telah terbakar sejak Jumat (7/9) dan sampai saat ini juga belum berhasil dipadamkan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui akun Twitternya menyatakan kebakaran di Gunung Sindoro sudah berhasil dipadamkan.
"Sebanyak 156 hektare hutan dan lahan di Gunung Sindoro terbakar. Jalur pendakian masih ditutup," tulis Sutopo dalam salah satu cuitannya di Twitter, Senin (10/9) malam.
Sutopo melarang masyarakat dan pengunjung mendaki Gunung Sindoro untuk melakukan ritual Malam 1 Suro atau pergantian tahun penanggalan Jawa.
Pasalnya, api diperkirakan masih dapat menyala kembali karena cuaca kering dan angin bertiup kencang. Untuk mencegah pendaki nekat naik ke Gunung Sindoro, petugas telah menutup jalur pendakian.
Pendaki Lawu
Secara terpisah, sekitar 100 orang pendaki dikabarkan terjebak di kawasan puncak Gunung Lawu di Magetan, Jawa Timur akibat kebakaran hutan, Senin (10/9).
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, Fery Yoga Saputra di Magetan, mengatakan tim gabungan BPBD Magetan Basarnas dan relawan gabungan, Senin malam melakukan upaya evakuasi.
"Tadi (Senin) sore tim gabung naik menuju ke atas (kawasan puncak) untuk melakukan upaya evakuasi para pendaki yang masih terjebak," kata Fery.
Fery menambahkan, sekitar 100 orang pendaki yang sekarang belum turun merupakan sebagian dari sekitar 200 orang pendaki yang melakukan pendakian sejak Minggu (9/9).
"Dari 200 orang pendaki yang melakukan pendakian Minggu, 100 orang diantaranya sudah turun. Sisanya hingga Senin malam belum turun dan diperkirakan masih terjebak," ucapnya.
Akibat terbakarnya kembali sebagian kawasan hutan Gunung Lawu, lanjut Fery, seluruh jalur pendakian menuju puncak Lawu ditutup sejak Senin.
"Semua jalur pendakian Gunung Lawu ditutup untuk sementara. Dikarenakan ada titik api di sebelah utara dan selatan. Selain itu juga terjadi badai di kawasan puncak Gunung Lawu," ujarnya.
Ia menyebutkan, sejumlah relawan BPBD dan Perhutani telah melakukan upaya pemadaman api sejak Minggu malam dan terus melakukan pemantauan terjadinya badai. (Ant)