close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran. Foto Dok
icon caption
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran. Foto Dok
Nasional
Jumat, 30 September 2022 18:39

Tiga Kapolda bebas dari cengkraman kasus pembunuhan Brigadir Yosua

Ferdy Sambo meminta tolong ke tiga kapolda untuk melakukan pengamanan kasus pembunuhan Brigadir Yosua.
swipe

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan tidak ada satu pun di antara Kapoldanya yang terlibat dengan kasus pembunuhan Brigadir Yosua atau Brigadir J.  

Kasus itu memunculkan nama tiga kapolda, Sigit pun mengatakan bahwa Divpropam Polri dan tim khusus telah mendalami isu tersebut. Hingga saat ini mereka tidak menemukan keterlibat tiga petinggi berbintang dua tersebut.

“Keterlibatan tiga kapolda di kasus FS, Divpropam dan timsus sudah memeriksa dan ditemukan sampai saat ini kesimpulannya tidak ada keterkaitan dengan skenario kasus FS,” kata Sigit di Mabes Polri, Jumat (30/9).

Adapun ketiga Kapolda itu yakni Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Panca Putra, dan Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Nico Afinta.

Dugaan keterlibatan tiga kapolda ramai diberitakan, salah satunya Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran yang sempat viral berpelukan dengan Ferdy Sambo di ruang kerja Kadiv Propam Polri dua hari setelah kasus penembakan Brigadir J terungkap ke publik.
 
Fadil diduga menerima telepon dari Ferdy Sambo setelah insiden penembakan terjadi, dan informasi dari Ferdy Sambo diteruskan ke Kapolda Jawa Timur dan Kapolda Sumatera Utara.

Menurut Sigit, ketiga kapolda tersebut telah menjalani pemeriksaan oleh tim Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) dan tim khusus untuk mendalami informasi keterlibatan ketiganya. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya keterkaitan tersebut.

"Ini (disampaikan) supaya menjadi jelas dan tidak menjadi polemik," kata Sigit menegaskan.

Sebagai informasi, Ferdy Sambo meminta tolong ke tiga kapolda untuk melakukan pengamanan kasus pembunuhan yang terjadi di rumah dinasnya itu. Upaya pengamanan itu, di antaranya meminta tiga kapolda melakukan lobi-lobi kepada Kapolri dan Kepala Bareskrim Polri untuk tak mengusut kasus kematian Brigadir J.

Pengamanan tersebut juga diduga dengan melakukan pembuatan skenario palsu atas penyebab kematian Brigadir J, dari pembunuhan menjadi aksi tembak-menembak. Atas dugaan tersebut, Kapolri sempat membentuk Tim Inspektorat Khusus (Irsus).

Sebanyak 95 anggota Polri dari berbagai kepangkatan, dan lintas satuan, serta divisi diperiksa atas upaya skenario palsu, dan penghambatan pengungkapan kematian Brigadir J. Namun selama ini Polri tak pernah mengumumkan apakah dari 95 personel yang diperiksa tersebut termasuk tiga kapolda itu.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan