Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pusdokkes Polri masih terus mengidentifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono, dikutip Antara mengatakan, terdapat tujuh korban lagi yang berhasil diidentifikasi melalui pencocokan sidik jari dan asam deoksiribonukleat (DNA). Dengan demikian, total sebanyak 24 korban teridentifikasi hingga Sabtu (16/1) sore.
"Sampai jam 17.00 WIB berhasil mengidentifikasi korban sebanyak tujuh korban," tutur Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono, Jakarta, Sabtu.
Korban yang teridentifikasi dengan pencocokan sidik jari dan data dari KTP-el adalah Makrufatul Yeti Srianingsih, perempuan berusia 30 tahun beralamat di Pontianak Barat.
Sisanya sebanyak enam korban teridentifikasi melalui pemeriksaan sampel DNA, yakni Rosi Wahyuni berusia 51 tahun cocok dengan sampel DNA dari ibu kandungnya dan Rizki Wahyudi berusia 26 tahun cocok dengan sampel DNA ayah kandungnya.
Selanjutnya, Nelly berusia 49 tahun cocok dengan sampel DNA anak kandung, Beben Sopian berusia 58 tahun cocok dengan sampel DNA anak kandung, Arifin Ilyas berusia 26 tahun cocok dengan sampel DNA dari ibu serta ayah kandung, dan terakhir Arneta Fauzia berusia 38 tahun cocok dengan sampel DNA anak kandung.
Dalam mengidentifikasi korban itu, sebanyak 16 sampel DNA yang telah diuji.
Sebelumnya 17 korban yang telah teridentifikasi adalah Okky Bisma, Khasanah, Fadly Satrianto, Asy Habul Yamin, Indah Halimah Putri, Agus Minarni, Ricko, Ihsan Adhlan Hakim, Mia Trasetyani, Yohanes Suherdi, Pipit Priyono, Supianto, Toni Ismail, Dinda Amelia, Isti Yudha Prastika, Putri Wahyuni dan Rahmawati.
Sementara berdasarkan data manifes, Sriwijaya Air SJ-182 membawa 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.