Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai proyek infrastruktur dikerjakan layaknya sopir angkot mengejar setoran. Prinsipnya adalah yang penting pekerjaan selesai, tanpa mengutamakan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpangnya.
Merujuk pada kecelakaan konstruksi terhadap proyek infrastruktur yang terjadi secara beruntun, membuktikan proyek konstruksi tersebut tidak direncanakan dengan matang atau pengawasan yang ketat dan konsisten.
“Atas kejadian itu YLKI mengkritik keras dan mendesak pemerintah untuk membentuk tim investigasi independen dengan tugas utama melakukan engineering forensic,” terang Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, Selasa (20/2).
Tim tersebut, bertugas untuk menyimpulkan mencari musabab kegagalan berada dalam perencanaan, pelaksanaan, atau pengawasan konstruksi. Tulus menambahkan, tim investigasi bersifat sangat urgen untuk mengaudit ulang terhadap proyek infrastruktur yang sedang berjalan.
“Jangan sampai proyek infrastruktur tersebut mengalami kegagalan konstruksi berulang saat digunakan konsumen. Kita bisa bayangkan, korban massal akan terjadi jika kecelakaan konstruksi tersebut terjadi saat digunakan konsumen,” sambungnya.
Sementara Kepala Divisi III PT Waskita Karya Dono Parwoto memaparkan insiden di proyek tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) bermula saat dilakukan pengecoran pier head dengan kondisi beton masih basah dan bekisting merosot sehingga jatuh. Bekisting merupakan cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Pihaknya memastikan telah berkoordinasi dengan aparat untuk menangani masalah ini.
“Saat ini pun sedang dilakukan investigasi secara internal maupun oleh pihak kepolisian untuk mendapatkan data dan informasi mengenai peristiwa tersebut dan diharapkan hasilnya sudah keluar dalam waktu 1x24 jam,” terang Dono.
Proyek tol Becakayu merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya sejak tahun 2014 dengan nilai kontrak Rp 7,23 triliun dan memiliki panjang ruas 11 km. Tol Becakayu sendiri ditargetkan bisa beroperasi penuh mulai Juni 2018 mendatang.