close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Petugas SAR gabungan mengangkat kantong jenazah korban tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (24/1)./ Antara Foto
icon caption
Petugas SAR gabungan mengangkat kantong jenazah korban tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (24/1)./ Antara Foto
Nasional
Jumat, 25 Januari 2019 11:30

Tim terpadu evakuasi 29 korban meninggal di Gowa

Selain itu, terdapat 3.389 orang mengungsi yang tersebar di 12 titik pengungsian.
swipe

Tim terpadu penanganan banjir dan longsor di Sulawesi Selatan (Sulsel), mengevakuasi 29 korban meninggal dunia. Mereka meninggal akibat terkena banjir maupun tertimbun longsoran.

"Tim Terpadu yang tergabung dari Pemkab Gowa, Kodim 1409, dan Basarnas, selama tiga hari berhasil menemukan 29 korban dan semuanya meninggal dunia," kata Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan di Gowa, Jumat (25/1).

Menurutnya, tim terpadu masih melakukan pencarian korban yang hingga saat ini masih hilang dan belum ditemukan pihak keluarga. Mereka menyebar di dua lokasi, yaitu Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju dan Kelurahan Sapaya, Kecamatan Bungaya. 

Selain itu, tim juga melakukan distribusi logistik bagi para korban di pengungsian. Mereka juga membuka jalan-jalan rusak dan tertutup timbunan longsor, yang menyebabkan daerah sekitarnya terisolasi.

Selain itu, terdapat ribuan orang yang mengungsi akibat bencana yang terjadi. Andan mengatakan, mereka tersebar di 12 titik pengungsian.

Rinciannya adalah sebagai berikut: Di kelurahan Samata 93 orang, Kantor camat Pallangga 49 orang, Gardu PLN Tete Batu 32 orang, Pasar Minasa Maupa 365 orang, Gardu Induk PLN Sungguminasa 82 orang, Pandang-pandang 226 orang, dan Bukit Tamarunang 86 orang.

Ada juga 837 orang di Kompleks RPH Tamarunang, Pangkabinanga 461 orang, Masjid Tamarunang 86 orang. Di wilayah dataran tinggi yang meliputi Kecamatan Manuju, berada di Dusun Pattiro, Desa Pattalikang sebanyak 259 orang atau 46 Kepala Keluarga (KK). Di Kecamatan Bungaya, terdapat 180 orang atau 61 KK di Desa Mangempang, Dusun Botong 375 orang, Dusun Tanetea 165 orang, dan di Dusun Talumene 175 orang.

"Jumlah pengungsi yang berhasil dihimpun atas laporan tim evakuasi, kepala desa setempat, dan Dinas Sosial di Posko Induk, sebanyak 3.389 orang," katanya. 

Kepala Bagian Humas dan Kerjasama Gowa, Abdullah Sirajuddin, menambahkan, tim mengevakuasi enam orang korban meninggal pada hari pertama pencarian. Pada hari kedua, evakuasi kembali dilakukan terhadap enam orang lainnya. Sebanyak 12 orang tersebut meninggal akibat banjir yang melanda wilayah mereka. Adapun pada hari ketiga, jumlah korban yang dievakuasi berjumlah 17 orang yang seluruhnya merupakan korban longsor. (Ant)

img
Gema Trisna Yudha
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Berita Terkait

Bagikan :
×
cari
bagikan