Mengakhiri 2022, Presiden Jokowi mengambil keputusan penting, yaitu mencabut ketentuan mengenai Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), suatu tanda bahwa pemerintah menganggap situasi pandemi sudah berakhir atau setidaknya sudah terkontrol dan mulai memasuki masa endemi.
Walaupun PPKM dicabut, Presiden tetap meminta masyarakat hati-hati dan karena itu sejumlah protokol kesehatan seperti pemakaian masker tetap dianjurkan bahkan masih wajib di sejumlah tempat seperti transportasi umum atau tempat publik yang tertutup.
Selain itu, memasuki 2023, pemerintah juga menurunkan harga sejumlah BBM nonsubsidi seperti Pertamax dan Pertamina Dex.
Bila dibaca serentak, pencabutan PPKM dan penurunan harga BBM bisa dimaknai sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mendorong aktifitas ekonomi secara maksimal, di tengah
kemungkinan masa kesulitan ekonomi global yang diperkirakan terjadi di 2023.
Terkait itu, Lembaga Survei Indonesia (LSI) melakukan survei yang dilakukan pada 7 Januari hingga 11 Januari 2023. Hasilnya sebanyak 76,2% masyarakat puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"76,2% responden menyatakan puas terhadap kinerja presiden," kata Direktur LSI Djayadi Hanan, saat menyampaikan hasil survei melalui kanal YouTube LSI di Jakarta, Minggu (22/1).
Kemudian, 14,8% responden menyatakan kurang puas terhadap kinerja Jokowi. Lalu, 5,7% tidak puas, dan 3,3% tidak tahu atau tidak menjawab.
Menariknya, dalam tiga bulan terakhir, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi telah meningkat sebesar 13%.
"Dari 62,6% pada September menjadi 76,2%," tambah Djayadi.
Dari kategori etnis, etnis Betawi dan Bugis, memberikan penilaian paling rendah terhadap kinerja presiden yakni etnis Betawi 52,7% dan etnis Bugis 38,2%.
Dari segi pekerjaan, semakin tinggi pendapatan semakin tinggi pula tingkat kepuasan terhadap kinerja presiden.
Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83% dari total populasi nasional. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1221 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.Margin of error survei diperkirakan ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95% dengan asumsi simple random sampling.