Keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) rawat inap bagi pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat menurun menjadi 58,49%.
Tercatat pada Selasa (2/2) pagi, 3.506 pasien menjalani perawatan yang terbagi di empat tower RSD. Koordinator RSD Wisma Atlet Kemayoran, Mayjen TNI Tugas Ratmono mengatakan, meski terjadi penurunan tingkat keterisian, RSD Wisma Atlet Kemayoran tetap diprioritaskan bagi penanganan dan perawatan pasien yang memiliki gejala sedang dan berat.
Selanjutnya, pasien dengan gejala sedang dan berat bisa dipersiapkan untuk dirujuk ke RS rujukan Covid-19 yang ada di Jakarta. "Untuk pasien tanpa gejala penanganannya akan kami siapkan di Tower 8 dan 9 yang ada di Pademangan, Jakarta Utara. Sehingga, para tenaga kesehatan (nakes) bisa betul-betul fokus untuk melayani pasien gejala sedang dan berat di Kemayoran," kata Tugas dalam video conference, Selasa (2/2).
Ketetapan tersebut, menurut dia, dipilih guna memberikan kenyamanan bagi para nakes dan para pekerja di RSD Wisma Atlet tidak merasa dihantui jam kerja atau beban yang tinggi.
Sebab, mereka harus melayani pasien secara keseluruhan. Dengan begitu, nakes akan memiliki waktu istirahat yang cukup untuk merileksasi, dan bisa terhindar dari stress atau burnout.
"Karena ini juga merupakan salah satu langkah kami dalam memberikan perlindungan bagi para nakes," imbuhnya.
Terkait penurunan tingkat keterisian ruangan di RSD Wisma Atlet, menurut dia, memang betul terjadi penurunan sekitar 20%. Penurunan tersebut terjadi sejak minggu lalu, dari yang awalnya mencapai 82-85%, kemudian turun menjadi 58,7% pada hari Senin kemarin.
Kemudian, berdasarkan laporan yang diterima pada pagi hari ini, tercatat kapasitas keterisian ruangan di RSD Wisma Atleg sebesar 58,49%.
Rinciannya, 685 orang dirawat di Tower 4, 1.296 di Tower 5, 686 orang di Tower 6, dan 839 orang dirawat di Tower 7. Adapun penambahan pasien Covid-19 harian pada hari ini sebanyak 340 orang, 348 dinyatakan sembuh, sementara empat orang lainnya meninggal dunia.
"Sebagian besar pasien memang kami pulangkan karena sudah sesuai dengan kriteria. Jadi, mereka yang sudah dirawat dan minimal selama tiga hari setelah menjalani perawatan tidak ditemukan gejala, maka pasien tersebut akan bisa dipulangkan," ujarnya.
Kendati demikian, ia tetap meminta para tenaga kesehatan di RSD Wisma Atlet maupun masyarakat untuk tetap waspada dan jangan lengah sedikit pun. "Kita harus betul-betul bekerja sama untuk bagaimana melakukan penanganan secara holistik dari pandemi ini," tandas Tugas.