Kepala Biro Penerangan Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, terjadi peningkatan titik api yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di empat wilayah. Pulau Kalimantan mendominasi jumlah titik api yang terdeteksi.
"Yang mengalami kenaikan di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan," kata Dedi di Humas Polri, Jakarta, Rabu (18/9).
Dedi mengatakan jumlah titik api di Kalimantan Selatan saat ini berjumlah 207 titik. Di Kalimantan Timur terdeteksi 201 titik, Kalimantan Tengah 2.209, dan di Sumatera Selatan 538 titik. Sedangkan untuk wilayah Riau, Jambi dan Kalimantan Barat titik api karhutla sudah menurun.
Saat menggelar rapat terbatas penanganan karhutla di Provinsi Riau, Presiden Joko Widodo mengingatkan agar pemerintah daerah bekerja optimal menangani karhutla. Jokowi menilai, meluasnya karhutla saat ini menunjukkan terjadinya kelalaian yang dilakukan perangkat daerah dalam mencegah terjadinya karhutla.
Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran meminta semua pihak agar tak lagi saling menyalahkan terkait persoalan karhutla. Menurutnya, hal terbaik saat ini adalah bekerja keras menangani karhutla agar dapat ditangani dengan cepat.
"Saat ini yang kita perlukan adalah upaya nyata melakukan penanggulangan karhutla di Kalteng, sehingga tidak ada lagi kabut asap yang terjadi," kata Sugianto usai salat istisqa di halaman kantor gubernur Kalteng, di Palangkaraya, Rabu (18/9).
Sugianto mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan berbagai upaya penanggulangan karhutla bersama TNI dan Polri. Di antaranya adalah dengan melakukan pemadaman dan mitigasi atau upaya mengurangi risiko bencana, seperti pembangunan infrastruktur gambut yang terdiri dari sekat kanal dan sumur bor.
"Tadi pagi kami juga melaksanakan salat istisqa, untuk bermohon kepada Allah agar segera diturunkan hujan di Kalteng dan kahrutla bisa segera berakhir," katanya.
Sementara itu, upaya penegakan hukum pun terus dilakukan terkait hal ini. Polisi saat ini telah menetapkan 230 orang dan lima korporasi sebagai tersangka karhutla. Jumlah ini meningkat dari data Selasa (17/9) yang berjumlah 228 orang dan lima korporasi.
"Untuk Kalimantan Timur ada tambahan dua tersangka perorangan," kata Dedi.
Dia merinci, terdapat 47 orang dan satu korporasi yang yang ditetapkan tersangka di Provinsi Riau. Perusahaan yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Riau adalah PT SUmber Sawit Sejahtera (SSS).
Selanjutnya di Polda Jambi, tersangka perorangan berjumlah 14 orang. Adapun Polda Kalimantan Selatan menetapkan tersangka perorangan sebanyak empat orang.
Kemudian Polda Kalimantan Tengah menetapkan 65 orang tersangka perorangan dan satu korporasi. PT Palmindo Gemilang Kencana (PT. PGK) adalah perusahaan yang ditetapkan sebagai tersangka di wilayah tersebut.
Dua korporasi lain ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Kalimantan Barat, yaitu PT SISU dan PT SAP. Adapun
tersangka perorangan di wilayah ini berjumlah 61 orang.
Di Polda Sumatera Selatan, 27 orang ditetapkan sebagai tersangka. Satu perusahaan juga menyandang status yang sama, yaitu PT Bumi Hijau Lestari.
Terbaru, dua orang ditetapkan sebagai tersangka di Kalimantan Timur.
Saat ini, tim asistensi dari Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri tengah mendalami keterlibatan tersangka perorangan dengan korporasi dalam kasus karhutla ini. Ada dugaan para tersangka perorangan melakukan aksi pembakaran atas instruksi perusahaan.
"Itu masih didalami oleh tim asistensi, sejauh mana sindikat karhutla," ujar Dedi. (Ant)