Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Pereira menilai, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo, merupakan sosok politikus sejati yang berjuang dari bawah. Menurut Andreas, kepergian Tjahjo Kumolo meninggalkan kenangan perjuangan politisi yang bergumul dari bawah sampai pada puncak karir sebagai menteri.
"Mas Tjahjo telah pergi meninggalkan kenangan perjuangan politisi yang bergumul dari bawah sampai pada puncak karir sebagai menteri," kata Andreas kepada Alinea.id, Jumat (1/7).
Bagi Andreas, Tjahjo Kumolo merupakan tipologi politikus karir yang memahami dan menghayati politik sebagai profesi. Politik bagi seorang Tjahjo Kumolo adalah jalan pengabdiannya untuk bangsa dan negara yang dicintai.
"Selamat Mas Tjahjo, semoga jalanmu menuju ke keabadian surgawi," ungkap politikus asal NTT ini.
Selain politikus sejati, Tjahjo juga merupakan salah satu pejabat pejabat publik yang dekat dengan media. Bagi dia, semasa hidupnya, Tjahjo Kumolo sangat cepat merespons media massa.
"Tidak banyak tokoh, tidak banyak pejabat yang selalu tetap hangat, menyapa, merespons media massa, menjawab sapaan sahabat-sahabatnya melalui media sosial. Tjahjo Kumolo adalah salah satu dari yang sedikit itu," katanya.
Sementara itu, politikus PDIP yang juga Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai, Tjahjo Kumolo sebagai pribadi yang santai dan gemar guyonan.
"Terakhir ketemu saat Pak Jokowi menikahkan adiknya (di Solo), kami mengobrol satu meja dengan bebebrapa menteri kebetulan gubernurnya (Jateng) saya, jadi sempet ledek-ledekan di antara kita. Itulah kesan Mas Tjahjo yang sangat cair. Komunikasi dengan santai, guyonan," ucap Ganjar.
Ganjar mengaku sempat kaget mendengar kabar bahwa mantan Menteri Dalam Negeri itu meninggal dunia. Pasalnya, Ganjar melihat kondisinya saat di acara pernikahan adik Jokowi, dalam keadaan sehat walafiat.
“Ya kita berdoalah mudah-mudahan dosa dosanya diampuni dan seluruh amal ibadahnya diterima Allah SWT. Mudah-mudahan husnul khatimah,” ucapnya.
Selain itu, Ganjar juga menilai mendiang merupakan figur organisatoris yang hebat. Ia belajar banyak dari Tjahjo mengenai organisasi, meskipun saat mahasiswa tidak satu organisasi dengan almarhum.
"Saya gak bareng organisasi, senior banget kok dia. Tetapi dia organisatoris yang hebat banget," pungkas Ganjar.
Tjahjo menghembuskan nafas terakhirnya di RS Adi Mulyo Jakarta pada Pukul 11.00 WIB setelah menjalani perawatan intensif beberapa pekan terakhir akibat sakit infeksi paru-paru yang dideritanya.
Mantan Sekjen PDIP itu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata pada Jumat (1/7). Mensesneg Pratikno didapuk memimpin prosesi upaca pemakaman mantan Mendagri itu di Blok Z, TMP Kalibata.