TNI Angkatan Laut (TNI AL) dan Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) melaksanakan Patroli Terkoordinasi (Patkor) 149/20 di Selat Malaka, Sabtu (29/8). Pelaksanaan patroli tersebut dilakukan empat kali selama setahun.
Panglima Koarmada I, Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid K mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan Selat Malaka.
Koarmada I yang memiliki wilayah kerja berbatasan langsung dengan lima negara tetangga, terus aktif melaksanakan peran diplomasi dengan negara-negara di kawasan tersebut. "Ini untuk menjaga keamanan dan stabilitas kawasan serta mempererat hubungan dengan negara-negara tetangga," katanya dalam keterangan resmi, Minggu (30/8).
Lebih lanjut, Abdul menyatakan, Selat Malaka merupakan salah satu choke points dari sembilan choke points di dunia, di mana wilayah tersebut merupakan jalur pelayaran dan perdagangan international yang memiliki lalu lintas terpadat.
Sementara, kerjasama patroli antara TNI AL dan TLDM, imbuhnya, diharapkan dapat menciptakan keamanan di Selat Malaka. Abdul menyampaikan, kegiatan ini selalu mencapai sasaran operasi dalam hal menjamin keamanan perairan di Selat Malaka.
Hal itu disampaikan, karena Selat Malaka berpotensi rawan menjadi jalur penyelundupan barang dan narkoba, serta pelanggaran hukum dengan kekerasan.
"Hal ini harus dihadapi bersama-sama dengan melakukan kerjasama dengan negara tetangga, karena pelanggaran dan permasalahan stabilitas ini selalu melibatkan dan berdampak langsung terhadap negara-negara tetangga," jelasnya.
Pada Patkor Malaysia Indonesia 149/20 sendiri, dilaksanakan latihan Flaghoist Exercise, Flash Exercise, Maneuver Exercise, dan di akhiri dengan Sail Pass dengan saling memberi penghormatan antara KRI Sutanto-377 dan KD Laksamana Tun Abdul Jamil-135.
Setelahnya, kedua kapal langsung menuju sektor masing-masing di perairan Indonesia dan Malaysia untuk melanjutkan Patkor.