close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Proses pencarian penumpang KMP Yunicee di Perairan Selat Bali, Selasa (29/6/2021)/Foto Dokumentasi/TNI AL.
icon caption
Proses pencarian penumpang KMP Yunicee di Perairan Selat Bali, Selasa (29/6/2021)/Foto Dokumentasi/TNI AL.
Nasional
Rabu, 30 Juni 2021 13:52

TNI AL kerahkan 2 KRI evakuasi korban KMP Yunicee

KRI Rigel-933 dan KRI Soputan-923 bantu cari korban KMP Yunicee.
swipe

TNI Angkatan Laut (AL) mengerahkan dua kapal perang Republik Indonesia (KRI) untuk mengevakuasi korban kapal motor penumpang (KMP) Yunicee di Perairan Selat Bali penyebrangan Ketapang-Gilimanuk, Selasa (29/6). Dua kapal tersebut adalah KRI Rigel-933 dan KRI Soputan-923. KRI RIgel-933 adalah jenis kapal survey hydro oseanografi dengan kemampuan khusus untuk deteksi bawah air.

Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) I Komang Teguh Ardana menyebut, terdapat dua kemungkinan penyebab kecelakaan laut tenggelamnya kapal KMP Yunicee. Pertama, human error (kelalaian manusia). Kedua, situasi eksternal (force major) seperti keadaan cuaca dan arus yang tidak bersahabat.

“Dengan insiden tersebut pihak TNI Angkatan Laut mengerahkan 2 (dua) unsur KRI yaitu KRI Rigel dan KRI Soputan, sebelumnya Lanal Denpasar juga telah berkoordinasi dengan SAR Denpasar, ASDP Gilimanuk serta unsur terkait untuk proses evakuasi korban KMP. YUNICEE,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (30/6).

“Mohon doa dari kalangan masyarakat agar semua dapat berjalan dengan lancar baik dalam proses evakuasi maupun dalam upaya penyelamatan personel dan materiil,” sambungnya.

Sebelumnya, KMP Yunicee tenggelam di perairan Selat Bali saat meyebrang dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali pada Selasa (29/6) pukul 19.12 WITA.

Hingga Selasa (29/6) malam, seluruh tim penyelamat dari TNI/Polri, Basarnas, serta berbagai unsur terkait lainnya di Pelabuhan Gilimanuk masih fokus mengevakuasi korban kapal tersebut. Selain adanya kejadian kecelakaan laut, penyeberangan Ketapang-Gilimanuk pun sementara ditutup karena cuaca buruk.

KMP. Yunicee membawa 16 orang ABK (anak buah kapal), 41 orang penumpang, dan kendaraan 40 unit ketika berangkat dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk Kab. Jembrana. Namun, ketika melakukan penyebrangan, kapal tersebut dihantam ombak dan angin kencang.  Kapal tersebut kemudian terbawa arus hingga ke selatan Pelabuhan Gilimanuk. Kemudian, kapal tersebut mengalami kemiringan, terbalik, dan akhirnya tenggelam.

Berdasarkan hasil data operasi SAR Gabungan KMP. Yunicee, per Rabu (30/6) pukul 08.00 WITA, dari keseluruhan ABK dan penumpang yang ada, ditemukan lagi 1 korban dalam keadaan meninggal dunia. Jadi total yang sudah ditemukan 46 orang. Rinciannya, 39 korban selamat dan tujuh orang meninggal dunia. Sisanya 11 orang masih belum ditemukan.

img
Manda Firmansyah
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan