TNI AL mengerahkan sembilan kapal perang dan satu pesawat udara ke kawasan Natuna Selatan. Pengerahan ini merupakan Latihan Operasi Dukungan Tembakan TA 2020 di Perairan Natuna Selatan dan sekitarnya.
Kapal-kapal yang dikerahkan itu yakni, KRI Bung Tomo -357, KRI John Lie-358, KRI Sutedi Senoputra-378, KRI Tjiptadi-381, KRI Barakauda-633, KRI Kujang-642, KRI Surik-645, KRI Parang-647, KRI Bubara-868, serta 1 pesawat udara patroli maritim CN-235 P-8303.
Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I, Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid mengatakan, latihan ini dalam rangka mendukung tugas TNI AL dan untuk mengukur tingkat kemampuan personel, unsur-unsur kapal perang republik Indonesia (KRI) Koarmada I, dan mensinergikan terkait unsur pendukung dalam setiap melaksanakan kegiatan operasi.
"Gelar Operasi Militer Perang (OMP) Koarmada sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan," ujar Rasyid dalam keterangan tertulis, Rabu (25/11).
Latihan tersebut bersifat interoperability antar satuan. Maka, dibutuhkan kerja sama taktis unsur latihan yang meliputi komando, pengendalian, komunikasi, dan pelaksanaan latihan mengutamakan prosedur secara cermat dan benar guna terwujudnya zero accident.
Dia juga menjelaskan, saat ini sesuai dengan arahan Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono, TNI AL harus menjadi kekuatan yang siap dioperasionalkan kapan pun.
"TNI AL harus menjadi kekuatan yang siap dioperasionalkan atau operational ready force," tutur Rasyid.