close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Aparat keamanan melakukan patroli di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Antara Foto
icon caption
Aparat keamanan melakukan patroli di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Antara Foto
Nasional
Sabtu, 12 Oktober 2019 12:50

TNI bantah tudingan penembakan yang tewaskan 5 warga Nduga

Perlu ada fakta-fakta dan data forensik maupun hasil autopsi korban untuk membuktikan tudingan tersebut.
swipe

Pihak TNI membantah tudingan penembakan yang menewaskan lima warga di Distrik Mbu, Kabupaten Nduga, Papua, yang belakangan ramai diberitakan sejumlah media daring atau online. Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Eko Daryanto, menyayangkan tudingan penembakan tersebut.

“Akhir-akhir ini ada media memberitakan tentang kejadian meninggalnya lima orang warga di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga yang menyebutkan bahwa meninggalnya diakibatkan oleh penembakan yang dilakukan aparat TNI," kata Eko di Kota Jayapura, Papua, Sabtu (12/10).

Namun demikian, Eko membantah dengan tegas dan menyayangkan tudingan atau penyataan sepihak yang dilakukan dan diberitakan oleh media daring tersebut. Menurutnya, perlu ada fakta-fakta dan data forensik maupun hasil autopsi korban untuk membuktikan tudingan tersebut.

"Jadi tudingan tersebut sangat tidak berdasar dan belum pasti kebenarannya," ujarnya.

Jika ada berita dari media yang mengatakan bahwa telah terjadi pembunuhan atau pun penembakan yang dilakukan oleh aparat TNI, seharusnya dilakukan verifikasi. Dia menegaskan kepada media untuk tidak membuat berita yang faktanya belum dapat dipertanggungjawabkan.

"Kami sangat menyayangkan tudingan dan pemberitaan salah satu media yang menyebutkan bahwa telah ditemukan lima jenazah yang dikubur di Distrik Iniye, Kabupaten Nduga. Jangan membuat berita yang faktanya belum dapat dipertanggung jawabkan dan cenderung mengkambinghitamkan aparat," katanya.

"Negara Indonesia adalah negara hukum, kalau ada kejadian seperti itu kita tempuh lewat jalur huku. Jika memang ditemukan lima orang meninggal, kenapa tidak diautopsi dulu, dicari apa penyebab meninggalnya lima orang tersebut, bukan langsung membuat tudingan seolah-olah TNI yang melakukan penembakan atau pun pembunuhan.”

Eko menyarankan kepada keluarga korban untuk melakukan autopsi untuk mendapatkan fakta yang benar tentang penyebab meninggalnya lima korban tersebut. Ia juga mendorong kelompok atau perorangan yang mengaku pemerhati HAM dan keadilan serta keluarga korban untuk membuat laporan secara resmi kepada pihak kepolisian.

Langkah-langkah tersebut, kata Eko, akan lebih terhormat dan elegan sehingga nantinya tidak menjadi isu-isu yang berdampak negatif di lingkungan masyarakat.

"Kita (TNI) akan mendukung sepenuhnya dan menghormati jika akan dilakukan langkah atau proses hukum dengan membentuk Tim Investigasi Gabungan (TNI/POLRI) di Distrik Iniye, Kabupaten Nduga," katanya. (Ant)

img
Tito Dirhantoro
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan