close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meresmikan KRI Alugoro-405 dan mengukuhkan Letkol Laut (P) Ahmad Noer Taufik menjabat sebagai Komandan KRI pertama, Selasa (6/4/2021). Foto Humas TNI
icon caption
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meresmikan KRI Alugoro-405 dan mengukuhkan Letkol Laut (P) Ahmad Noer Taufik menjabat sebagai Komandan KRI pertama, Selasa (6/4/2021). Foto Humas TNI
Nasional
Kamis, 22 April 2021 10:49

TNI buka posko crisis center KRI Nanggala-402

Posko crisis center KRI Manggala-402 disiapkan di Surabaya dan Banyuwangi.
swipe

Upaya pencarian terhadap KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali terus dilakukan pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI). TNI AL juga membuka posko crisis center di dua lokasi berbeda, yakni Mako Armada II Surabaya, Jawa Timur dan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi.

"Sebagai posko crisis center, itu direncanakan di Mako Armada II Surabaya dan juga direncanakan di Lanal Banyuwangi," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Achmad Riad dalam konferensi pers, Kamis (22/4).

Achmad Riad menyampaikan, pembukaan posko crisis center ini dilengkapi beberapa fasilitas pendukung, yakni mobil ambulans dan mobile hyperbaric chamber. "Mudah-mudahan apabila ditemukan bisa menjadi cara untuk menyelamatkan para kru," jelas dia.

Sebelumnya, Riad mengatakan informasi yang menyebutkan KRI Nanggala-402 sudah ditemukan 21 jam lalu tidak bisa dijadikan dasar. Salah satunya terkait laporan yang menyebutkan bahwa telah terdeteksi pergerakan di bawah air oleh Raden Eddy Martadinata (331).

"KRI Raden Eddy 331 melaporkan secara lisan telah terdeteksi pergerakan di bawah air dengan kecepatan 2,5 not, kontak tersebut kemudian hilang sehingga masih tidak cukup data untuk mengidentifikasi kontak dimaksud sebagai kapal selam," kata Achmad Riad dalam konferensi pers, Kamis (22/4).

Kapal selama KRI Nanggala-402 telah dioperasikan TNI Angkatan Laut sejak 1981. Ketika kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak, posisi terakhir terdeteksi berada pada kedalaman 600-700 meterdi perairan Bali, Rabu (21/4) pagi.

Kapal selam KRI Nanggala-402 membawa beberapa torpedo dan 53 orang, terdiri dari 49 anak buah kapal, 1 komandan kapal, dan 3 orang artileri senjata angkatan laut dalam uji coba latihan tersebut. Indonesia telah meminta bantuan dari Singapura dan Australia dalam pencarian KRI Nanggala-402 ini.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan