Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan sudah melakukan pengecekan secara langsung terkait pengamanan perayaan Tahun Baru 2020. Monitoring itu dilakukan bersama Kapolri Jenderal Idham Azis.
Di sisi lain, dia menyampaikan sudah memberikan "wejangan" kepada seluruh aparat TNI-Polri untuk bekerja secara humanis, sesuai standar operasional prosedur (SOP), dan prosedur tetap (protap). Pesan itu disampaikan demi menjamin keamanan masyarakat.
"Sehingga perayaan menjelang Tahun Baru 2020 dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam situasi yang berbahagia dan didasari oleh situasi keamanan yang baik," kata Panglima TNI dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (31/12).
Pada kesempatan yang sama, Kapolda Metro Jaya Komjen Gatot Eddy Pramono, mengatakan situasi saat ini di DKI Jakarta dan sekitarnya dalam keadaan kondusif. Titik kumpul masyarakat dalam merayakan pergantian tahun juga dipastikan aman.
"Alhamdulillah sampai hari ini kegiatan masyarakat di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya yang dipusatkan di Bundaran HI (Hotel Indonesia), Monas, kemudian juga ada di Ancol dan Taman Mini, semuanya masih berjalan aman, lancar, dan kondusif," ujar dia pada kesempatan yang sama.
Sementara itu kegiatan pengaman, kata dia, sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari oleh TNI-Polri. Menurut Gatot, titik fokus kemanan adalah tempat kegiatan keagamaan, lokasi berkumpul masyarakat, dan tempat-tempat rekreasi.
"TNI bersama Polri, kemudian Pemprov DKI Jakarta, dan juga Pemerintah Kabupaten/Kota, semua baru tadi siang sampai dengan nanti menjelang pergantian tahun kita akan siap menjaga keamanan di Jakarta," kata dia.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, mengatakan ada empat titik yang menjadi prioritas dalam pengamanan malam pergantian tahun ini. Keempatnya adalah Monas, Bundaran HI, Ancol dan Kantor Gubernur DKI Jakarta.
Menurutnya, ada sekitar 10.000 personel gabungan yang disiapkan untuk mengawal malam perayaan Tahun Baru di Ibu Kota. Ia menambahkan, ada dua lokasi yang akan dikawal lebih banyak personel, yaitu Bundaran HI dan Balai Kota DKI Jakarta. Hal ini dilakukan karena dua titik itu diprediksi menjadi lokasi yang paling dipadati masyarakat.