TNI-Polri cek kesiapan pengamanan mudik lebaran
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan apel gelar pasukan 'Operasi Ketupat 2018' di pelataran Monas. Seluruh personil yang tergabung dalam operasi ketupat itu terdiri dari anggota Polri, TNI, Pemprov DKI Jakarta, dinas-dinas terkait, dan juga ormas seperti Pramuka, dan Banser, di seluruh Indonesia.
“Apel ini saya pandang perlu dilakukan untuk cek personel dan perlengkapan dalam menjalankan tugas ini. Kita paham perayaan Idul Fitri bukan hanya hari raya agama, ini dimensi luas di hari kemenangan masyarakat tidak hanya silaturahmi, tapi mereka melakukan kegiatan yang luar biasa dinamis,” tutur Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Para personel yang ikut terlibat dalam Operasi Ketupat ini akan menjalankan tugasnya selama 18 hari pada 7-24 Juni. Meski terjadi pada momen yang sama, namun ada perbedaan tugas yang membebani karena adanya Pilkada, serta serangan terorisme belakangan ini, yang menjadikan keamanan masyarakat harus lebih diwaspadai.
Selain itu yang menjadi tujuan utama dalam menjaga keamanan masyarakat adalah kejahatan konvensional seperti copet, jambret, dan yang lainnya. Polri juga telah melaksanakan cipta kondisi di sejumlah tempat untuk mencegah terjadinya kejahatan menjelang idul fitri.
“Semua sarana transportasi kita amankan sehingga masyarakat yang mudik aman. Sebelumnya kita sudah lakukan operasi cipta kondisi penyakit masyarakat. Ratusan tersangka dilakukan tindakan hukum di seluruh Indonesia,” ujar Kapolri Jendral Tito Karnavian.
Terkait arus mudik, menurut Tito, akan ada sistem jemput bola untuk mengurangi antrian panjang. Upaya lainnya, akan ada pembebasan biaya di pintu-pintu tol apabila mengakibatkan kemacetan.
“Jadi koordinasi dengan Dirut Jasa Marga jika terjadi kemacetan panjang maka nanti akan melakukan diskresi kalau itu memang macet sekali,” kata Tito.
Kesiapan jalur mudik
Menteri PUPR, Basuki Hadi Muljono menyatakan kesiapan tol sudah 90 persen untuk digunakan saat arus mudik akhir pekan ini.
Dikarenakan arus pemudik di pulau Jawa yang mendominasi, jalur Jakarta-Jawa Tengah sudah disiapkan dengan baik. Jalan pantura seluas 1.400 km, jalur selatan 1.300 km dinyatakan dalam kondisi bagus.
“Bahkan jembatan di Cincin Lama di Midang telah bisa dilewati beberapa hari yang lalu,” tuturnya setelah menghadiri apel Operasi Ketupat.
Untuk jalan tol, ia menyatakan tol Jakarta-Solo sudah dapat digunakan dalam kondisi baik. Bahkan pemudik hanya membutuhkan waktu tiga jam untuk sampai ke Semarang menggunakan jalur tol Tegal-Semarang.
Sedangkan tol Jakarta-Surabaya seluas 760 Km, dinyatakan baru bisa beroperasi sepanjang 525 Km., sementara 235 Km lainnya masih bersifat fungisonal.
Adapun titik kerawanan berada di Kertasari dan pintu brexit Tegal. Namun Basuki menyatakan akan memberikan akses gratis di pintu tol Kertasari dan memindahkan pintu brexit yang sudah akan diresmikan.
Selain itu titik rawan lainnya berada di tol Semarang-Salatiga, tepatnya jembatan Kali Kenteng. Di sana ada sembilan tiang setinggi 40 meter yang tidak bisa dipaksakan untuk segera selesai.
“Memang tidak bisa kita manfaatkan mudik kali ini. Jadi kita bikin jalan di bawahnya. Sehingga tidak keluar jalan tol, tetep melalui jalan tol langsung ke Solo,” ujarnya.