close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ustaz Abdul Somad saat menjadi pembicara dalam tablig akbar di Aceh./ Antara Foto
icon caption
Ustaz Abdul Somad saat menjadi pembicara dalam tablig akbar di Aceh./ Antara Foto
Nasional
Minggu, 18 Agustus 2019 21:21

Pernyataan tokoh Katolik soal video salib Ustaz Abdul Somad

"Sebaiknya dia punya iktikad baik untuk klarifikasi. Kalau mau minta maaf, itu lebih baik lagi.
swipe

Rohaniawan Katolik Antonius Benny Susetyo menyatakan pernyataan Ustaz Abdul Somad ihwal simbol salib, tak perlu membuat risau umat Katolik. Romo Benny pun mengimbau polemik seputar pernyataan Abdul Somad harus segera dihentikan.

"Umat Katolik tidak perlu risau dan reaktif terhadap viralnya video tersebut. Ini saatnya kami menerapkan ajaran Kristus, yakni belas kasih, mengampuni sesama," kata Romo Benny di Jakarta, Minggu (18/8).

Menurutnya, semua pihak tak perlu berlarut-larut membicarakan polemik ini. Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini juga menilai, polemik ini harus segera dihentikan untuk menghindari perpecahan antarumat beragama. 

"Harus segera dihentikan polemiknya supaya tidak berlarut-larut. Saatnya bangsa Indonesia ini merajut kebersamaan untuk membangun bangsa, saling menghargai dan saling menghormati antarmasyarakat," ucapnya.

Dia juga berharap Abdul Somad memberikan klarifikasi terkait pernyataannya tersebut. Pernyataan maaf dari ustaz lulusan Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, ini pun dinilai penting untuk disampaikan kepada umat kristiani.

"Sebaiknya dia punya iktikad baik untuk klarifikasi. Kalau mau minta maaf, itu lebih baik lagi. Selain itu, perlu pemuka agama lain untuk memberikan pernyataan yang dapat menenangkan situasi ini," ujar Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

Hal senada disampaikan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman. Menurutnya, ketimbang membawa persoalan ini ke ranah hukum, permintaan klarifikasi terhadap Abdul Somad merupakan hal yang lebih penting.

"Bisa klarifikasi dulu, kita bertanya. Itulah jalan yang lebih Indonesia, lebih manusiawi. Jangan apa-apa masuk ke ranah hukum," ucap Sohibul usai memberikan Pembekalan Caleg Terpilih PKS se-Jawa Timur, di Surabaya,  Minggu (18/8).

Meski demikian, Sohibul menganggap wajar jika ada pihak yang merasa dirugikan, melaporkan ustaz asal Pekanbaru, Riau itu. Menurutnya, ia harus berani menanggung akibatnya mengingat Indonesia merupakan negara hukum.

"Ketika ada orang yang tersinggung dan dianggap sebagai ujaran kebencian,  kalau mau melapor ya silahkan, silahkan saja. Saya kira ustaz Somad akan menjalani proses hukum itu, saya yakin," katanya.

Anggota DPR RI ini meyakini Abdul Somad sebagai sosok yang taat hukum sehingga akan bertanggung jawab atas perbuatannya. Meski demikian, Sohibul berharap agar masyarakat tidak mudah "baper" dan tersinggung.

"Tapi saya sebagai warga negara berharap jangan kita gampang "baperan", jangan kemudian kita gampang tersinggung, lalu melaporkan ke pihak berwajib," ucapnya.

Potangan video ceramah Abdul Somad yang viral ini menuai kontroversi karena ia menyatakan bahwa dalam hukum Islam, salib merupakan sarang jin kafir. Pernyataan tersebut dilontarkan untuk menanggapi pertanyaan seorang jemaah, yang mengaku menggigil hatinya ketika melihat salib.

"Apa sebabnya? Saya selalu terbayang salib, jin kafir sedang masuk karena di salib itu ada jin kafir. Dari mana masuknya jin kafir? Dari patung (yang) kepalanya ke kiri apa ke kanan?" kata Abdul Somad sambil melapangkan kedua tangannya menirukan bentuk corpus pada salib di Gereja Katolik.

Romo Benny mengatakan, corpus merupakan simbol patung tubuh Yesus yang bagi umat Katolik diyakini sebagai penggenapan nubuat para nabi akan Sang Mesias, pengajaran akan keadilan Allah, pengajaran kasih Allah, dan pengingat untuk saling mengasihi.

"Corpus Kristus itu diimani sebagai pengorbanan Kristus dalam pewartaan, wafat, dan kebangkitan Yesus. Pasalnya, tidak mungkin ada kebangkitan Kristus tanpa sengsara dan wafat-Nya disalib," ujar Romo Benny.

Abdul Somad telah menyampaikan klarifikasi terkait hal ini. Menurutnya, pernyataan tersebut merupakan tanggapan atas pertanyaan jemaah, dan disampaikan dalam forum tertutup.

Selain itu, Abdul Somad menekankan pernyataan tersebut disampaikan dalam forum pengajian yang digelar lebih dari tiga tahun lalu di sebuah masjid di Pekanbaru, Riau.

Abdul Somad mempertanyakan viralnya video tersebut saat ini, mengingat waktu kejadiannya telah cukup lama. Meski begitu, ia berjanji tidak akan lari jika dirinya dituntut atas pernyataan tersebut.

"Kenapa diviralkan sekarang, kenapa dituntut sekarang? Saya serahkan kepada Allah SWT. Sebagai warga yang baik saya tidak akan lari, saya tidak akan mengadu. Saya tidak akan takut, karena saya tidak merasa salah, saya tidak pula ingin merusak persatuan dan kesatuan bangsa," ujarnya. (Ant)

img
Gema Trisna Yudha
Reporter
img
Adi Suprayitno
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan