Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menganggap kemacetan yang terjadi di tol layang Jakarta-Cikampek atau Japek II elevated itu suatu hal yang biasa terjadi.
"Kemacetan di Japek saya pikir satu hal yang lazim sekali ya, (untuk) suatu fasilitas baru," ujar Budi, saat ditemui di Pelabuhan Kali Adem Muara Angke, Jakarta Utara, Selasa (24/12).
Dia mengumpamakan, fasilitas Tol Japek yang mengalami kemacetan itu sama dengan berjualan laris. "Saya jual martabak, martabaknya enak banget. Saya promosiin. Begitu saya jual, martabaknya habis. Apa saya gagal? Enggak kan. Martabaknya tetap martabak enak. Jadi Japek is the best," katanya.
Namun demikian, Budi menyampaikan, pihaknya akan melakukan antisipasi jika kemacetan kembali melanda tol layang Japek. Salah satu caranya, kata Budi, dengan mengatur kecepatan dan volume kendaraan.
"Kecepatannya (kendaraan) diatur, volumenya diatur juga. Dan kita pakai kamera untuk melihat kecepatan yang melebihi akan kita law enforcement," terang Budi.
Diberitakan sebelumnya, jalan tol layang Japek II Elevated mengalami kemacetan parah pada Sabtu (21/12). Imbasnya, petugas kepolisian menutup akses masuk menuju tol tersebut dari arah Cawang, Jakarta Timur.
Penutupan dilakukan dua kali, pada pukul 12.00 hingga 12.10 WIB dan pukul 13.30 sampai 13.50 WIB, arus kendaraan pun dialihkan ke jalur bawah. Padahal, tol tersebut baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo sepekan sebelumnya.