close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menko Polhukam, Mahfud MD, lebih dipercaya daripada Komisi III DPR dalam isu transaksi janggal Rp300 T di Kemenkeu. Foto Antara/M. Adimaja
icon caption
Menko Polhukam, Mahfud MD, lebih dipercaya daripada Komisi III DPR dalam isu transaksi janggal Rp300 T di Kemenkeu. Foto Antara/M. Adimaja
Nasional
Rabu, 19 April 2023 16:35

Transaksi janggal Rp300 T, Mahfud MD lebih dipercaya daripada Komisi III DPR

Kejagung pun didorong untuk mengusut dugaan penyimpangan pajak dan impor pakaian asal China.
swipe

Paparan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, soal aliran dana mencurigakan Rp300 triliun di Kementerian Keuangan menjadi atensi publik. Masyarakat pun memuji keberanian eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.

Hal tersebut terekam dalam survei Indikator Politik Indonesia periode April 2023, yang dipaparkan secara daring, Rabu (19/4). Hasil riset disampaikan Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi.

"Sekitar 37,7% masyarakat tahu tentang aliran dana tidak wajar lebih dari Rp300 triliun di Kemenkeu. Di antara yang tahu, mayoritas percaya (73,8%) dan mayoritas tidak setuju dengan pandangan bahwa informasi tersebut sebaiknya tidak disampaikan kepada publik (61%)," ungkapnya.

Saking tingginya apresiasi itu, masyarakat pun lebih mendukung Mahfud MD daripada Komisi III DPR. Mahfud memaparkan lebih detail tentang transaksi janggal itu melalui rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi Hukum beberapa waktu lalu.

"Di antara yang tahu dan mengikuti berita tentang RDP antara Menko Polhukam dengan DPR, mayoritas lebih percaya dengan apa yang disampaikan oleh Mahfud MD. Angkanya mencapai 77,6%," ucapnya Burhanuddin.

Kejaksaan Agung (Kejagung) pun didorong menindaklanjuti temuan Mahfud MD tersebut. Apalagi, sekitar 30-35% pajak yang diperoleh dari masyarakat tidak jelas pemakaiannya alias diduga dikorupsi.

"APBN kita 75% dari pajak dan tahun lalu, 2022, kita mulai recovery, [penerimaan] pajak di atas target. Luar biasa! Yang jadi masalah adalah sampai hari ini sejumlah pengamat pajak katakan sekitar 30-35% pajak yang diterima dari masyarakat itu tidak jelas penggunaannya alias dikorupsi," ungkap Pemimpin Redaksi BTV, Primus Dorimulu, dalam kesempatan yang sama.

"Saya kira yang sudah dikemukakan Pak Mahfud ini harus ditangkap Kejaksaan Agung untuk masuk ke Kementerian Keuangan, terutama DJP (Direktorat Jenderal Pajak) dan kepabeanan, Bea Cukai," sambungnya.

Primus juga mendorong Kejagung menelusuri kinerja Direktorat Jenderal Bea Cukai Kemenkeu lantaran Indonesia juga dibombardir impor pakaian baru asal China. Akibatnya, sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) terdampak signifikan dan bisa berpengaruh serius terhadap perekonomian nasional.

"Masyarakat bawah, kan, buruh, ya. Jadi, kalau TPT tutup dan berbagai industri padat karya nyungsep semua [mengancam PHK massal]. Sekarang yang bangkit adalah industri hi tech, padat modal. Nah, ini adalah pkerjaan besar pemerintah agar menghidupkan kembali industri padat karya," ucapnya.

Indikator menyusun survei ini pada 8-13 April 2023 dengan melibatkan 1.212 responden melalui sambungan telepon. Toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. 

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan