close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Direktur Utama PT TransJakarta, Agung Wicaksono, berfoto di depan bus listrik Marcede benz. /PT Transportasi Jakarta.
icon caption
Direktur Utama PT TransJakarta, Agung Wicaksono, berfoto di depan bus listrik Marcede benz. /PT Transportasi Jakarta.
Nasional
Jumat, 25 Oktober 2019 17:51

Transjakarta akan datangkan 3 merek bus listrik asal Eropa

Tiga merek bus itu, antara lain Mercedes Benz dari Jerman, serta Volvo dan Scania dari Swedia.
swipe

PT Transportasi Jakarta memastikan bus listrik buatan Eropa akan hadir di Indonesia. Direktur Utama Perseroan, Agung Wicaksono mengatakan, ada tiga merek bus buatan Eropa yang beroperasi untuk Transjakarta, yaitu Mercedes Benz dari Jerman, serta Volvo dan Scania dari Swedia. Ketiganya dipamerkan dalam ajang Intenational BusWorld Eropa dengan versi bus listrik.

"Bus listrik adalah tren masa depan dunia. Next generation, seperti tertulis di display-nya," ujar Agung dalam siaran pers yang diterima Alinea.id, Jumat (25/10).

Meski demikian, Agung menegaskan, syarat standar layak pakai operasional Transjakarta adalah ketahanan baterai dalam menjalankan bus listrik itu. Sebab, cuaca di Jakarta sangat memengaruhi kemampuan bus beroperasi, terutama kemampuan baterai untuk pendinginan di dalam bus.

"Perhitungan menunjukkan, kebutuhan energi baterai untuk AC di iklim tropis adalah sama besarnya dengan kebutuhan energi untuk menggerakkan perjalanan bus," kata dia.

Agung memastikan pihaknya tetap mendorong kehadiran tiga bus merek tersebut dengan versi bus listrik, agar siap memenuhi kebutuhan Transjakarta dengan standar dan spesifikasi yang andal untuk cuaca dan suhu udara di Jakarta.

Namun, Agung belum bisa memastikan kapan bus listrik merek Eropa tersebut akan beroperasi di Jakarta. Ia memastikan, Transjakarta lebih mengedepankan agen pemegang merek (APM) dalam pemilihan armada yang akan beroperasi. Tujuannya, agar kualitas, perawatan, serta suku cadang bisa dilaksanakan dengan baik dan sinambung.

“Transjakarta terbuka untuk semua. Karena bus tidak penting dari mana paspor atau KTP-nya, yang penting adalah APM atau dealer-nya dan seberapa berkualitas mereka dalam merawat, menyediakan spare-part, dan me-manage siklus baterai sebagai jantung hatinya bus listrik," kata dia.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan