Mayor Dedi Hasibuan membawa pasukan ke Polrestabes Medan. Padahal yang diurusnya adalah kasus keponakannya Ahmad Rosid Hasibuan (ARH) yang dipenjara karena kasus mafia tanah. Keponakan Mayor Dedi itu diduga memalsukan tanda tangan pembelian tanah. Selain itu ada tiga laporan lain yang masuk ke polisi atas namanya.
Aksi Mayor Dedi ini mendatangi Polrestabes Medan dengan sejumlah anggota tentara itu direkam dengan kamera HP dan disebarkan di media sosial hingga akhirnya viral. Markas Besar TNI mau tidak mau harus turun tangan melakukan klarifikasi dan menjelaskan ke publik duduk perkaranya.
Kronologi
Komandan Pusat Polisi Militer TNI Marsda Agung Handoko mengungkapkan mulanya Mayor Dedi melaporkan kepada atasannya Kakumdam I Bukit Barisan untuk difasilitasi memberikan bantuan hukum kepada keponakannya itu.
Pada 31 Juli 2023 ia mengajukan surat kepada Kakumdam untuk mendapatkan fasilitas bantuan hukum. Sehari setelah itu, Kakumdam I Bukit Barisan mengeluarkan surat perintah.
"Jadi sehari setelah permohonan tersebut untuk memberikan bantuan hukum kepada saudara Ahmad Rosid Hasibuan yang kami nilai ini waktunya terlalu cepat dan kami nilai juga tidak ada urgensinya dengan dinas," katanya.
Pada 3 Agustus 2023 Kakumdam I Bukit Barisan mengirim surat kepada Kapolrestabes Medan untuk permohonan penangguhan penahanan ARH.
Namun hingga 4 Agustus ARH masih ditahan, Mayor Dedi pun menanyakannya kepada Kasat Reskrim yang kemudian dijawab melalui Whatsapp.
Intinya Polisi keberatan menangguhkan penahanan ARH. Alasannya ada tiga laporan lain yang berkaitan terhadap ARH. Mendapat respons seperti itu, Mayor Dedi meminta jawaban tertulis dari surat Kakumdam I Bukit Barisan.
Karena tidak ada jawaban tertulis, pada 5 Agustus 2023 DFH bersama rekan mendatangi Polrestabes Medan yang akhirnya bertemu dengan Kasat Reskrim. Sebelumnya yang menemui Mayor Dedi adalah Kasat Intel. Perdebatan pun terjadi.
Bagi Mabes TNI, apa yang dilakukan Mayor Dedi adalah tindakan unjuk kekuatan (show of force). Pasalnya ia datang ke Polrestabes Medan dengan seragam dinas pada hari libur (Sabtu). "Dapat diduga atau dikonotasikan merupakan upaya 'show of force' kepada penyidik Polrestabes Medan," kata Agung dalam jumpa pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Kamis (10/8/2023).
Indikasi lain bahwa Mayor Dedi berlaku unjuk kekuatan adalah fakta di video yang viral tersebut di mana sejumlah personel hanya berlalu lalang dan tidak benar-benar mendengarkan masalah yang sedang diselesaikan.
"Ini bisa dilihat dari video yang viral. Tidak semua personel yang ada di situ berkonsentrasi untuk mendengarkan duduk persoalan yang sedang diselesaikan. Tapi ada yang berlalu-lalang di sekitar tempat mereka berdebat," katanya.