Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin didampingi oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia KH. Maruf Amin beserta Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher menetapkan bahwa 1 Syawal 1439 Hijriyah jatuh pada esok hari (15/6).
Menurut Lukman Hakim berdasarkan penelaahaan di beberapa titik di seluruh tanah air posisi hilal sudah terlihat diantara 6 derajat 4 menit sampai dengan 7 derajat 34 menit. Pemaparan dari Tim Badan Hisab dan Rukyat Kementerian Agama dan melakukan sidang isbat secara tertutup.
Menteri Lukman mengonfirmasi hal tersebut kepada sejumlah pihak yang telah melihat hilal dengan cara mengambil sumpahnya. Hasilnya, dari 12 para pelaku hilal tersebut mengaku telah melihat hilal pada saat matahari tenggelam.
"Dari 97 titik di seluruh Indonesia ada 12 pelaku hilal yang kita ambil sumpahnya sesaat sebelum sidang isbat dan hasilnya dari 12 pihaknya itu mengaku telah melihat hilal," paparnya di Kantor Kementerian Agama pada Kamis, (14/6).
Oleh karena itu, sepakat dalam sidang isbat untuk menetapkan 1 Syawal 1439 H pada esok Jumat (15/6). Artinya Hari Raya Idul Fitri juga akan dilaksanakan pada esok hari.
Penetapan yang akurat dari pertimbangan Rukyatul Halal dan Hisap ini pun diapresiasi oleh Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher. Taher menyatakan bahwa Kementerian Agama berhasil menyatukan perbedaan yang selama ini ada dalam menentukan Hari Raya Lebaran.
"Patut diapresiasi Menteri Lukman dan jajarannya karena bisa menyatukan jatuhnya hari raya ini, jadi kita bisa rayakan dengan bersama-sama," paparnya.
Tidak ceramah politis
Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua MUI Ma'aruf Amin yang mengatakan Hari Raya Idul Fitri kali ini harus dipenuhi dengan rasa syukur. Pasalnya, hari raya kali ini bisa dilakukan oleh seluruh elemen Islam tanpa ada perbedaan yang berarti.
KH Ma'aruf mengajak agar mensyukuri pada lebaran ini. Sebab, hampir semua dan bisa dirayakan bersama. Ia pun turut mengimbau kepada seluruh khatib dan penceramah untuk tidak membawakan ceramah bermuatan politis saat salat Id nanti.
"Hari raya Idul Fitri harus disikapi dengan penuh kasih sayang, dan jangan membuat perpecahan, jadi saya imbau kepada seluruh khatib dan penceramah di salat Id nanti untuk tidak membawakan ceramah yang bermuatan politis karena hal nanti malah membuat kesalahpahaman," paparnya.
Menteri Lukman pun mengamini apa yang diserukan oleh Maruf Amin. Pasalnya hari raya Idul Fitri sepatutnya harus dirayakan dengan penuh cinta kasih yang menjunjung tinggi nilai- nilai kemanusiaan dan persatuan.
Bagi Lukman, pesan KH Ma'aruf adalah bagaimana memanusiakan manusia.