Dittipidnarkoba Bareskrim Polri menyita 1,278 ton sabu dari sindikat narkotika jaringan Timur Tengah-Malaysia-Indonesia. Pengungkapan kasus ini merupakan hasil operasi laut Dewa Ruci 2021.
Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan, operasi berlangsung sejak 19 Februari 2021 sampai dengan 29 April 2021. Operasi ini disebut operasi di laut terbesar.
"Barang bukti yang berhasil disita pada operasi tersebut adalah narkotika jenis sabu sebanyak 1,278 ton dan menahan 6 orang tersangka WNI dan 1 tersangka WNA Malaysia," katanya, di Bareskrim Polri, Rabu (25/1).
Hasil pemeriksaan menunjukkan, modus operandi yang dipakai, yakni menyelundupkan narkoba melalui jalur laut dengan kapal besar. Narkotika itu sendiri dikemas menggunakan kotak plastik.
Dari kapal besar, mereka memindahkannya ke kapal nelayan lokal untuk dibawa ke daratan dalam wilayah Indonesia. Kotak plastik yang menjadi kemasan biasanya dalam bentuk Tupperware.
"Modus operandi yang digunakan oleh sindikat yaitu membawa narkoba melalui jalur laut dengan menggunakan kapal besar (mothership) dari Timur Tengah untuk kemudian dipindahkan di tengah laut (ship to ship) ke kapal nelayan lokal,” ujarnya.
Agus menyampaikan, tim pemberantas barang haram ini telah melakukan perjuangan dan tidak berhenti melaporkan progres pelaksanaan operasi. Apalagi, tim lapangan meninggalkan keluarga tercinta selama berbulan-bulan, pernah menghadapi badai, dan mati mesin di tengah laut dengan logistik yang telah minim.
“Mereka menghadapi cuaca ganas di tengah laut dengan kapal seadanya," ucapnya.
Atas kinerjanya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan penghargaan berupa pin emas dan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB). Adapun tim terdiri dari Bareskrim Polri, Polda Aceh, Baintelkam Polri hingga Ditjen Bea dan Cukai.
Pin emas dan KPLB diberikan kepada perwakilan dari 154 personel yang terdiri dari 120 personel Polri, 49 personel Dittipidnarkoba Bareskrim Polri, 60 personel Polda Aceh, 11 personel Baintelkam Polri dan 34 personel dari Ditjen Bea dan Cukai, yang mengawaki operasi operasi tersebut. Mereka berasal dari berbagai tingkat kepangkatan dan PNS, serta personel Bea dan Cukai.
"Dengan peran masing-masing telah berhasil menunjukkan prestasi, kerja keras dan kinerja yang maksimal, sehingga diberi penghargaan oleh pimpinan tertinggi Polri dalam hal ini Bapak Kapolri dalam bentuk pemberian pin emas Kapolri dan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB)," ujarnya.