Tim teknis bentukan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian terus melakukan penelusuran terkait kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Untuk mengungkap kasus tersebut, tim teknis akan kembali memeriksa kamera pengawas CCTV yang terpasang di lokasi kejadian.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol M. Iqbal mengatakan, tim teknis kasus Novel Baswedan sudah bekerja selama satu pekan. Salah satunya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Berdasarkan runtutan kerja, tiap satu pekan tim teknis akan melakukan evaluasi.
“Kita sudah memulai rapat-rapat bekerja pada awal agustus, terus sudah juga mengeksplor kembali kejadian perkara, TKP,” kata Iqbal di Rupatama Mabes Polri, Rabu (7/8).
Dari olah TKP, lanjut Iqbal, polisi juga kembali memeriksa kamera pengawas CCTV untuk kemudian dianalisa. Dari hasil analisa tersebut, tim teknis akan dibantu Direktorat Kependudukan dan Catatan Sipil (Ditjen Dukcapil) untuk membantu mencocokkan data dari hasil face recognition. Selain itu, tim teknis juga menggandeng dan Inafis.
“Kita sudah bekerjasama dengan Dukcapil. Kita akan kembali analisa CCTV, Face Recognition, hasil Inafis. Kemudian Dukcapil mencocokkan mana orang yang dikira identik dengan pelaku,” tutur Iqbal.
Adapun saat ini, kata Iqbal, tim teknis masih menelusuri para pelaku penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan yang diduga berjumlah tiga orang. Jumlah pelaku tersebut terungkap berdasarkan hasil penelusuran tim gabungan pencari fakta (TGPF) kasus Novel Baswedan.
Iqbal meyakini tim teknis yang diisi anggota-anggota terbaik Polri dapat menangkap para pelaku sesegera mungkin. Sebab, ia yakin hasil olah TKP yang dilakukan tim teknis akan memberikan petunjuk baru.
Sebagai informasi, tim teknis diisi oleh 120 anggota Polri dari berbagai satuan kerja. Mereka akan menjalani masa kerja selama tiga bulan ke depan untuk mengungkap kasus penyiraman air keras ke wajah penyidik senior KPK, Novel Baswedan.