Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen, Jawa Tengah (Jateng), menginstruksikan para lurahnya membuat konten agar bisa menyapa warganya di perantauan agar tidak mudik saat libur Lebaran.
Kebijakan tersebut dilakukan mengingat pemerintah melarang masyarakat pulang ke kampung halaman pada momen Idulfitri kali ini guna meminimalisasi risiko penularan Covid-19.
"Dengan cara membuat video imbauan dan mereka yang ada di perantauan akan bersilaturahmi secara virtual," kata Bupati Sragen, Untung Yuni Sukowati, dalam webinar.
Selain itu, menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat agar patuh terhadap larangan mudik. "Kini, kami memberikan pemahaman," jelasnya.
Upaya berikutnya, melakukan barikade di sejumlah lokasi. "Teman-teman di Polres sudah melakukan simulasi dan kami memberikan dukungan penuh untuk itu," ucapnya.
Yuni menerangkan, sekitar 10.000 perantau Sragen kembali ke kampung halaman saat pandemi Covid-19 pada 2020.
"Dalam kurun waktu 2 hari saja bisa 1.400 orang datang pada April tahun lalu. Dulu, satgas bekerja luar biasa sekali untuk mengamati para pelaku perjalanan," paparnya.
Kabag Ops Korlantas Mabes Polri, Kombes Rudi Antariksawan, menambahkan, pihaknya menggelar Operasi Keselamatan pada 12 April-5 Mei untuk mengantisipasi lonjakan pemudik. "Lalu, kita akan melakukan penyekatan sesuai dengan perintah pemerintah tanggal 6- 17 Mei."
Pemeriksaan di beberapa titik juga diperketat sehingga apabila ada pemudik melintas takkan lolos. Ada sekitar 333 titik penyekatan yang disiapkan dari Lampung hingga Bali. "Baik (di) jalur tol maupun arteri,” tandasnya.