close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Reuni 212 pada 2 Desember 2018./ Antara Foto
icon caption
Reuni 212 pada 2 Desember 2018./ Antara Foto
Nasional
Sabtu, 30 November 2019 13:40

Upayakan Rizieq hadiri Reuni 212, panitia siapkan 8.000 laskar

"Kita ada 3.000 laskar FPI dan Laskar Pembela Islam, dan ada 5.000 laskar dari ormas yang gabung dengan kita."
swipe

Panitia masih mengupayakan kehadiran pimpinan Front Pembela Islam Muhammad Rizieq Shihab dalam acara Reuni Akbar 212 pada Senin (2/12). Sekjen Gerakan Nasional Pembela Fatwa Ulama atau GNPF-U Edy Mulyadi mengatakan, panitia telah menyiapkan ribuan personel pengamanan internal untuk kelancaran acara, termasuk menjaga Rizieq dalam acara tersebut.

"Masih kita usahakan. Amin," kata Edy saat dihubungi reporter Alinea.id di Jakarta, Sabtu (30/11).

Rizieq hingga saat ini masih berada di Arab Saudi. Beberapa kali rencana kepulangannya ke tanah air tak membuahkan hasil.

Belakangan, Rizieq menuding pemerintah Indonesia mencekalnya agar tak meninggalkan Arab Saudi. Namun pemerintah membantahnya dan meminta Rizieq membuktikan klaim tersebut.

"Kalau tidak jadi pulang, ya teleconference. Alat sudah kami siapkan," katanya.

Edy menjelaskan, kesiapan panitia untuk menggelar acara ini telah mencapai 90%. Perizinan dari berbagai pihak telah dikantongi, mulai dari Pemprov DKI hingga aparat kepolisian. 

Selain pengamanan dari kepolisian, panitia juga telah menyiapkan personel internal untuk menjamin kelancaran acara, termasuk menjaga Rizieq bila hadir dalam acara itu. Menurutnya, terdapat total 8.000 orang laskar yang akan mengawal kelancaran acara ini.

"Kalau petugas keamanan dari internal kita ada 3.000 laskar FPI dan Laskar Pembela Islam, dan ada 5.000 laskar dari ormas yang gabung dengan kita," ujarnya.

Jamin ketertiban

Edy mengatakan, acara Reuni Akbar 212 akan dimulai pada pukul 02.00 WIB hingga 8.30 WIB. Acara lebih cepat dimulai agar tidak mengganggu aktivitas warga DKI Jakarta, mengingat dilaksanakan di hari kerja. Dia pun mengajak warga sekitar Monas dan kawasan Thamrin untuk ikut dalam kegiatan tersebut.

"Buat teman-teman yang kerja sekitar Monas dan Thamrin, kita undang untuk salat tahajud bersama. Nanti sarapan di situ. Silakan kalau mau ikut sampai selesai," katanya.

Edy mengklaim Reuni Akbar 212 bukan acara politis. Merespons adanya penolakan dari berbagai pihak, Edy menganggap itu sebagai hal wajar.

"Tapi saya mau tanya yang negatifnya apa? Kalau soal perizinan segala macam, sudah selesai semua," ucapnya.

Sebagaimana reuni-reuni sebelumnya, Edy memastikan acara ini akan berjalan tertib dan damai. Bahkan panitia sudah merencakan untuk mendeklarasikan acara tersebut sebagai hari persaudaraan dunia.

"Itu gak sembarangan, gak ada satu pun organisasi atau partai yang berkumpul dengan jutaan orang datang, kecuali Allah yang menggerakkan hati orang seperti acara Reuni 212. Orang sudah melihat itu sebagai sebuah peristiwa luar biasa damai. Makanya ada rencana, 2 Desember itu dijadikan hari ukhuwah, hari perdamaian dunia, hari persababatan dunia, karena peristiwa yang kita lakukan," kata Edy.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan