Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperbarui data penambahan kasus Covid-19 pada Minggu (4/9) pukul 12.00 WIB. Data tersebut mencatatkan sebanyak 2.764 kasus positif dan kasus aktif turun 1.003 kasus, sehingga menjadi 41.814 kasus dengan penambahan 16 kematian.
Sedangkan, tingkat kesembuhan hingga hari ini bertambah 3.751 orang. Sehingga, total kesembuhan dari Covid-19 hingga saat ini mencapai 6.173.081 orang.
Dari data yang disampaikan, DKI Jakarta memiliki jumlah kasus sembuh tertinggi seIndonesia, yaitu 1.673 per 4 September 2022. Meski demikian, Jakarta juga menjadi yang terbanyak dengan jumlah kasus spesimen, yaitu 1.257 orang.
Kemudian, daerah dengan jumlah pasien sembuh terbanyak disusul Banten, yakni 830 orang.
Pada wilayah yang mencatatkan kematian tertinggi, Kemenkes melaporkan Jawa Timur dengan jumlah 4 orang per hari ini. Adapun provinsi yang nihil penambahan kasus positif terdiri dari empat provinsi, yaitu Bengkulu, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara.
Terkait jumlah kasus meninggal, tercatat ada tujuh provinsi yang diketahui terjadi penambahan kasus meninggal antara lain DKI Jakarta tiga orang, Jawa Timur empat orang, Jawa Tengah tiga orang, Sumatera Utara satu orang, Bali tiga orang, Riau satu orang, dan Aceh satu orang.
Mengenai vaksinasi, hingga 4 September 2022 Kemenkes mencatat untuk dosis 1 naik sebanyak 20.322 orang dan totalnya menjadi 203.417.526 orang. Vaksinasi dosis 2 sudah bertambah 22.894 orang, sehingga totalnya menjadi 171.087.767 orang.
Untuk vaksinasi dosis 3 naik 99.437 orang, yang artinya total hingga saat ini sudah sebanyak 61.011.471 orang memperoleh vaksin booster. Terakhir, vaksin booster kedua terjadi penambahan 21.253 orang, sehingga total menjadi sebanyak 401.979 orang telah melakukan vaksin booster dosis 2 atau vaksinasi ke empat.
Sebelumnya, Juru bicata Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kemunculan varian baru SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, pada 2023 diprediksi takkan lebih berbahaya dibandingkan yang telah ada. Kekebalan masyarakat disebut sebagai pemicunya.
"Proporsi penduduk Indonesia yang memiliki antibodi SARS-CoV-2 mengalami peningkatan dari 87,8% pada Desember 2021 menjadi 98,5% pada Juli 2022. Ini berdasarkan hasil survei serologi antibodi yang diumumkan pada Juli lalu," ujarnya dalam konferensi pers penanganan Covid-19, Sabtu (3/9).