Kasus Covid-19 nasional kembali mencatatkan rekor kematian pada Selasa (8/3) dengan 401 kematian baru. Kematian terbanyak sebelumnya terjadi pada Rabu (2/3) dengan 376 kematian.
Kematian tertinggi tercatat berada di Jawa Tengah dengan 136 kematian atau mencakup sepertiga dari total kematian nasional, kemudian Jawa Timur dengan 58 kematian, dan DKI Jakarta dengan 26 kematian. Dengan penambahan kasus ini total 150.831 orang dinyatakan meninggal akibat Covid-19.
Sementara itu kasus positif Covid-19 bertambah 30.148 pada hari yang sama. Penambahan kasus terbanyak terjadi di Jawa Barat dengan 7.194 kasus, disusul DKI Jakarta dengan 3.569 kasus, dan Jawa Tengah dengan 2.682 kasus.
Dengan penambahan ini, total kasus aktif di Indonesia adalah 422.892 kasus. Sebanyak 5,8 juta masyarakat dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 sejak awal pandemi dengan 5,2 juta di antaranya sembuh.
Tren kasus positif Covid-19 diketahui menurun dalam sepekan terakhir, tetapi masyarakat belum dapat sepenuhnya bernapas lega karena angka kematian belum terkendali.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi menyebutkan, saat ini kasus positif nasional turun 30%. Namun, angka ini jauh dari target yang ditetapkan WHO yang menyatakan pandemi terkendali jika kasus penularan berada di bawah 5%. Sementara itu angka keterisian tempat tidur rumah sakit (BOR) adalah 28% jauh lebih rendah dibandingkan saat puncak kasus varian Delta.
Nadia menambahkan, hingga Senin (7/3) Indonesia sempat mencapai positivity rate terendah dalam sebulan terakhir yakni hanya 9,93%. Sebanyak 24 provinsi dari 34 provinsi di seluruh Indonesia juga melaporkan penurunan angka kasus Covid-19.
“Namun angka kematian yang masih tinggi harus menjadi alarm untuk kita semua agar mempercepat proses vaksinasi,” ujar Nadia dalam konferensi pers di akun You Tube Kementerian Kesehatan, Selasa (8/3).
Nadia menjelaskan alasan jumlah kasus turun namun kematian masih tinggi. Menurutnya angka kematian baru akan menurun setidaknya 8-10 hari sejak kasus menurun.