close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah salah satu korban jiwa akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jabar, pada Senin (21/11/2022). Dokumentasi Basarnas
icon caption
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah salah satu korban jiwa akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jabar, pada Senin (21/11/2022). Dokumentasi Basarnas
Nasional
Selasa, 29 November 2022 18:15

Update gempa Cianjur 29 November: 327 meninggal dunia, 13 hilang

Satgas Penanganan Gempa Cianjur mendapatkan laporan adanya 8 orang hilang dari Desa Cijedil dan Desa Mangunkerta.
swipe

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur melaporkan, korban meninggal dunia akibat gempa bumi di wilayahnya menjadi 327 orang pada Selasa (29/11) sore. Jumlah ini bertambah dibandingkan data pada Senin (27/11) sebanyak 323 korban jiwa.

Dandim 0608/Cianjur, Letkol Arm Hariyanto, mengatakan, jumlah korban meninggal dunia bertambah seiring upaya pencarian dan evakuasi tim SAR gabungan yang menemukan empat korban pada hari ini.

"Korban jiwa meninggal dunia sejumlah 327 jiwa. Hasil pencarian sampai dengan Selasa, 29 November 2022, ditemukan sejumlah empat jiwa," kata Hariyanto dalam konferensi pers.

Dengan ditemukannya empat korban jiwa, hingga hari ini masih ada lima korban yang belum ditemukan. Kendati demikian, Hariyanto mengatakan, pihaknya menerima laporan orang hilang dari Desa Cijedil dan Desa Mangunkerta.

Berdasarkan laporan Kepala Desa Cijedil, terdapat enam warga hilang, sedangkan Kepala Desa Mangunkerta melaporkan dua warga hilang.

"Total keseluruhan korban hilang, dalam pencarian itu, sejumlah delapan orang. Sehingga, total laporan yang hilang sampai dengan sore ini sejumlah 13 orang," ujar Hariyanto.

Adapun korban luka berat mencapai 595 orang. Sebanyak 68 orang di antaranya masih dirawat di rumah sakit (RS) di Cianjur.

Disampaikan Hariyanto, terdapat 451 titik pengungsian yang telah diidentifikasi tim gabungan hingga hari ini. Perinciannya, 333 titik pengungsian terpusat dan 118 titik pengungsian mandiri. Jumlah kepala keluarga (KK), yang disurvei dan telah divalidasi, sebanyak 39.985 KK dengan jumlah pengungsi 108.720 orang.

"Terdiri dari 52.987 pengungsi laki-laki, 55.733 pengungsi perempuan, 147 pengungsi penyandang disabilitas, 1.341 ibu hamil, dan 6.994 pengungsi lansia," ujar Hariyanto.

Sebelumnya diberitakan, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil menemukan tiga identitas jenazah korban gempa Cianjur berujung longsor. Ketiga jenazah tersebut terdiri dari seorang perempuan dewasa, laki-laki dewasa, dan satu anak perempuan.

Karo Dokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Nyoman Eddy, menyatakan, satu jenazah perempuan teridentifikasi atas nama Novi Kurniasih (31), warga Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang. Dia teridentifikasi melalui gigi, catatan medis, dan properti.

Kemudian, jenazah kedua yang teridentifikasi atas nama Ahmad Kamaludin (24), warga Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Karang Tengah. Dia teridentifikasi melalui catatan medis dan properti.

Jenazah ketiga yang teridentifikasi adalah Siti Khairunisa (5), warga Desa Cijedil. Teridentifikasi melalui gigi, catatan medis, dan properti.

"Sehingga, saat ini masih ada lima jenazah yang sedang dilakukan identifikasi lanjut dan dua bodypart," katanya dalam konferensi pers di RSUD Sayang, Cianjur, Selasa (29/11).

Menurut Nyoman, pihaknya hingga hari ini sudah menerima 163 jenazah. Pusdokkes Polri juga masih menunggu data antemortem dari pihak keluarga untuk pencocokan dengan jenazah.

"Kami senantiasa akan berkomunikasi dan tetap memantau agar keluarga dapat memberikan informasi yang dibutuhkan," tuturnya.

img
Gempita Surya
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan