Dinas Kesehatan DKI mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat kebakaran depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, menjadi 17 orang. Data itu tercatat hingga pukul 06.00 WIB pagi ini.
"Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, hingga pukul 06.00 WIB, korban meninggal berjumlah 17 jiwa dan ada 37 jiwa yang sedang dalam penanganan tim medis di rumah sakit," ujar Plh. Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, M. Ridwan Ibrahim, dalam keterangan di laman resmi, Minggu (5/3).
Menurutnya, penanganan korban luka berada di RSCM satu orang, RSPP 24 orang, RS Pelabuhan dua orang, RS Tugu satu orang, RS Koja dua orang, RS Yarsi dua orang, RS Firdaus satu orang, RS Pertamina Jaya dua orang, dan RS Pekerja dua orang.
Kemudian, ia memastikan Pemprov DKI Jakarta masih terus berupaya melakukan penanganan terbaik bagi korban dan pengungsi bencana kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, yang terjadi pada Jumat (3/3/23) malam itu. Termasuk, memastikan kondisi korban dan pengungsi mendapatkan kebutuhan dasarnya, seperti makanan dan pakaian melalui bantuan yang diberikan.
“Bantuan yang disalurkan ini terdiri dari makanan, pakaian, dan obat-obatan. Bantuan ini akan terus diupayakan untuk disalurkan secara optimal dan kontinyu. Hal ini adalah upaya kami untuk memastikan kondisi korban dan pengungsi dapat memenuhi kebutuhan dasarnya,” kata Ridwan.
Disebutkannya, BPBD DKI Jakartaa telah membuat dua tenda pengungsian dan menerjunkan 50 personel untuk membantu proses penanganan korban. Tenda pengungsian didirikan di RPTRA Rasela dan Kantor Wali Kota Jakarta Utara.
Lalu, disediakan kebutuhan pangan, kebutuhan sehari-hari, dan juga 1.000 paket obat dan pendampingan trauma healing untuk anak-anak. Pemprov DKI Jakarta terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam penanganan kebakaran ini, karena melindung warga dan memastikan keselamatan warga adalah hal yang paling utama.