close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, hingga Senin (6/3/2023) pukul 06.00, ada 214 orang yang masih mengungsi pascakebakaran depot Pertamina Plumpang. Foto DKI Jakarta
icon caption
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, hingga Senin (6/3/2023) pukul 06.00, ada 214 orang yang masih mengungsi pascakebakaran depot Pertamina Plumpang. Foto DKI Jakarta
Nasional
Senin, 06 Maret 2023 10:27

Update korban kebakaran Depo Plumpang: 18 meninggal dunia, 214 masih mengungsi

37 korban yang masih menjalani perawatan medis tersebar di sembilan rumah sakit, seperti RS Pusat Pertamina (RSPP) dan RS Pelabuhan.
swipe

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melaporkan perkembangan terkini pascaperistiwa kebakaran yang melanda Depo Pertamina di Depo Integrated Terminal Jakarta, Plumpang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, hingga Senin (6/3) pukul 06.00, ada 214 orang yang masih mengungsi. Sebanyak 186 orang mengungsi di Kantor PMI Jakarta Utara, dan 28 orang di RPTRA Rasella.

Sementara berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, korban meninggal dunia dilaporkan ada 18 orang.

"Hingga pukul 06.00 WIB, korban meninggal berjumlah 18 jiwa. Sedangkan 37 jiwa sedang dalam penanganan tim medis di rumah sakit," kata Plh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, M. Ridwan Ibrahim, dalam keterangan resmi, Senin (6/3).

Ridwan menuturkan, 37 korban yang masih menjalani perawatan medis tersebar di sembilan rumah sakit. Sebanyak 24 korban dirawat di RS Pusat Pertamina (RSPP), 3 korban di RS Pelabuhan, dan masing-masing 1 korban dirawat di RS Cipto Mangunkusumo z RSUD Tugu, RSUD Koja, dan RA Firdaus.

Kemudian, RS Yarsi, RS Pertamina Jaya, dan RS Pekerja masih merawat masing-masing dua korban luka-luka akibat kebakaran yang terjadi pada Jumat (3/3) malam tersebut.

Disampaikan Ridwan, Pemprov DKI Jakarta memastikan upaya penanganan setelah peristiwa kebakaran masih terus dilakukan. Langkah penanganan ini juga termasuk memastikan bantuan tersalurkan agar kebutuhan korban dan pengungsi tetap terpenuhi.

"Bantuan yang disalurkan ini terdiri dari makanan, pakaian, dan obat-obatan. Bantuan ini akan terus diupayakan untuk disalurkan secara optimal dan kontinyu," ujar Ridwan.

Dalam hal ini, BPBD DKI Jakarta telah menyalurkan bantuan dengan mengirimkan 50 personil dan mendirikan dua tenda pengungsi di RPTRA Rasela dan Wali Kota Jakarta Utara.

Ridwan menyebut pihaknya juga mendistribusikan sejumlah bantuan logistik. Bantuan yang disalurkan antara lain berupa 147 dus air mineral, 290 lembar sarung, 740 lembar selimut, 290 buah mukena, 125 lembar terpal, 550 lembar matras, dan 10 pcs kantong jenazah.

Dikirimkan juga bantuan berupa 357 paket family kit, 217 paket kidsware, 327 paket sandang, 19 dus sabun batangan, 18 dus wipol, 21 dus hand sanitizer, 75 box masker, 2 unit kipas angin, 40 palet alas tenda, dan satu buah megaphone.

"Hal ini adalah upaya kami untuk memastikan kondisi korban dan pengungsi dapat memenuhi kebutuhan dasarnya," imbuh Ridwan.

Diketahui, kebakaran hebat melanda depo Pertamina di wilayah Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3) sekitar pukul 20.11 WIB. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 22.00 WIB. Penyebab kebakaran dan dampak kerugian masih dalam proses penelusuran.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, memastikan penyebab kebakaran Depo Plumpang tengah diselidiki. Listyo mengatakan, tim gabungan tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sebagai bagian dari penyelidikan.

Selain itu, Listyo mengatakan tim gabungan juga mendatangi titik awal munculnya api di Depo Plumpang. Saat ini tim masih bekerja untuk melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran yang terjadi.
 

img
Gempita Surya
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan