Diskominfo Kabupaten Natuna, merils perkembangan terkini proses pencarian korban tanah longsor di Kecamatan Serasan dan Serasan Timur yang terjadi pada 6 Maret 2023.
Dalam keterangan resminya per 9 Maret pukul 22.00 WIB, Diskominfo Kabupaten Natuna, mengungkapkan jumlah korban tewas akibat bencana tanah longsor telah mencapai 33 orang, di mana 32 di antaranya telah teridentifikasi sedangkan satu lainnya belum.
"Dinyatakan hilang berjumlah 21 orang. Dua korban kritis sudah dikirim ke Pontianak untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut," kata Diskominfo Kabupaten Natuna.
Sedangkan untuk data data pengungsi, Diskominfo Natuna menyebutkan masih ada beberapa titik pengungsian. Perinciannya di PLBN berjumlah 219 orang, di Puskesmas 215 orang, di Pelimpak & Mes Alfurqon 500 orang, di
SMA 1 Serasan 282 orang. Total 1.216 orang masih mengungsi akibat bencana alam tersebut.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, mengintruksikan kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Natuna agar jaringan telekomunikasi di wilayah bencana tanah longsor Pulau Serasan, dapat segera dipulihkan. Suharyanto mengatakan, telekomunikasi merupakan hal yang sangat vital dan dibutuhkan dalam seluruh proses tanggap darurat bencana.
“Komunikasi ini sangat vital. Saya sudah perintahkan. Karena satgas sudah terbentuk, Pak Bupati menjadi komandan satgas. Wakilnya Pak Dandim dan Pak Kapolres. Saya minta ini membereskan masalah komunikasi. Mengintegrasikan semua sarana komunikasi yang ada,” jelas Suharyanto.
Suharyanto juga berharap kepada jejaring radio lokal seperti RAPI atau ORARI dapat membantu permasalahan jaringan telekomunikasi di sana. Sehingga komunikasi antarwilayah di dalam satu pulau tersebut dapat terhubung.
“Kalau ada komunikasi lokal seperti RAPI dan ORARI itu juga bisa digunakan agar lebih bagus lagi,” kata Suharyanto.
Di sisi lain, Suharyanto juga meminta seluruh stakeholder dapat mendukung pemulihan jaringan telekomunikasi di lokasi terdampak. Wilayah Pulau Serasan sebelumnya mendapatkan layanan sinyal telekomunikasi dari dua provider nasional. Kepala BNPB berharap agar kedua penyedia jaringan itu dapat segera melakukan upaya perbaikan agar komunikasi dapat kembali pulih.
“Sinyal ini bisa koordinasi dengan XL dan Telkomsel, ya kalau di sini. Mudah-mudahan komunikasi lebih lancar,” jelas Suharyanto.