close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Personel TNI bersiap melakukan pengejaran terhadap KKB. Antara Foto
icon caption
Personel TNI bersiap melakukan pengejaran terhadap KKB. Antara Foto
Nasional
Minggu, 29 September 2019 14:10

Usai bakar Honai, KKB nyatakan siap perang dengan TNI-Polri

Kelompok yang siap nyatakan perang dengan TNI dan Polri pimpinan Penni Murib dan Telaga Telenggen. 
swipe

Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua kembali berulah dengan membakar honai atau rumah khas orang Papua milik Kepala Distrik Kimak, pada Sabtu (28/9) malam. Usai melakukan aksinya, KKB yang belum diketahui jumlahnya itu menyatakan siap berperang dengan aparat TNI dan Polri.

Demikian diungkapkan Kapendam XVII/Cendrawasih, Letkol CPL Eko Daryanto. Eko menjelaskan, pernyataan sikap KKB tersebut disampaikan pada pagi atau keesokan harinya usai mereka membakar honai Kadistrik Kimak. 

Mereka, kata Eko, pada Minggu (29/9) pagi menembaki arah pemukiman warga sambil berteriak menyatakan siap berperang dengan TNI-Polri. Akibat ulah KKB itu sejumlah warga sipil merasa ketakutan. Para warga akhirnya memilih mengungsi ke Koramil Ilaga.

“Agar aksi KKB tidak meluas, maka aparat keamanan melakukan pengejaran dan berjaga-jaga di sekitar lokasi yang diperkirakan menjadi lintasan kelompok tersebut,” kata Eko di Papua pada Minggu (29/9).

Lebih lanjut, Eko membantah jika pelaku pembakaran honai milik Kadistrik Kimak tersebut dilakukan oleh aparat keamanan. “Tidak benar ada honai dibakar aparat keamanan karena yang membakar adalah KKB,” ujar Eko.

Ketika ditanya kelompok yang menjadi pelaku pembakaran dan sejumlah aksi penembakan di Kabupaten Puncak, Eko mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, terungkap kelompok itu dipimpin Penni Murib dan Telaga Telenggen. 

Berdasarkan catatan aparat keamanan, dalam seminggu terakhir KKB telah menembak tiga warga sipil. Rinciannya, dua tukang ojek masing-masing bernama Sattiar alias Midung dan La Ode Alwi ditembak pada Kamis (26/9) hingga tewas. 

Kedua korban ditembak di sekitar jembatan gantung, kampung Amunggi, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak. Saat ini, dua jenazah korban penembakan kelompok bersenjata tersebut telah dibawa ke Makassar. Keduanya akan dimakamkan di kampung halamannya.

Penerbangan kedua jenazah korban dilalukan dari Timika menggunakan dua pesawat terbang. Jenazah Sattiar alias Midung diangkut dengan pesawat Grand Caravan nomor registrasi PK RSD mlik Enggang Air dengan pilot Capt Irela Yudiasto.

Sedangkan jenazah Laode Alwi diangkut dengan pesawat Grand Caravan dengan nomor registrasi PK RSP dengan pilot Capt Joel,kata Kamal.

Kemudian pada Sabtu (28/9) tembakan KKB menewaskan Syahrudin. Penembakan terhadap Syahrudin terjadi sekitar pukul 12.30 WIT ketika tengah menjalani aktivitas sehari-harinya berjualan di dekat Bandara Ilaga, Papua. (Ant)

img
Tito Dirhantoro
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan