Setelah Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengundurkan diri, Penasihat KPK Mohammad Tsani Annafari menyusul. Tsani mengaku pilihan untuk mundur dari jabatannya karena faktor terpilihnya Firli Bahuri sebagai Ketua Pimpinan KPK.
"Benar (akan mundur). Surat sudah saya kirim tetapi saya masih harus bekerja menuntaskan yang tersisa," kata Tsani, saat dihubungi Alinea.id, Jumat (13/9).
Pengunduran diri itu menyusul dengan terpilihnya Ketua KPK jiid V Firli Bahuri oleh Komisi III DPR RI. Seperti diketahui, Firli mempunyai rekam jejak buruk semasa menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK, ia terbukti melanggar etik berat.
Tsani mengaku tidak ingin dipimpin oleh pimpinan yang diragukan integritasnya dalam mengupayakan pemberantasan korupsi.
"Yang pasti saya tidak mau menjadi kaki tangan atau melayani orang-orang yang saya tidak bisa yakin integritasnya. Dan juga tidak yakin agenda-agenda pemberantasan korupsinya," ujar Tsani.
Pascapenetapan pimpinan KPK oleh Komisi III DPR RI, sejumlah petinggi pembaga antirasuah diketahui turut mengundurkan diri. Teranyar, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang. Hal itu diketahui melalui surat elektronik yang dikirimkan kepada pegawai KPK sekitar pukul 08.00 WIB.
"Saudara-saudara yang terkasih dalam nama Tuhan yang mengasihi kita semua, ijinkan saya bersama ini menyampaikan beberapa hal sehubungan dengan pengunduran diri saya sebagai Pimpinan KPK terhitung mulai Senin 16 September 2019," tulis Saut, dalam surat elektronik yang diterima Alinea.id pada Jumat (13/9).