close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Densus 88. Alinea.id/Dwi Setiawan.
icon caption
Ilustrasi Densus 88. Alinea.id/Dwi Setiawan.
Nasional
Rabu, 02 Juni 2021 11:22

Uskup Agung Merauke jadi target pengeboman terduga teroris JAD

Uskup Mandagi mengaku, mengalami dua kali percobaan pembunuhan oleh teroris. Pertama, 1 Januari 2021 dan 30 Mei 2021.
swipe

Uskup Agung Merauke, Mgr Petrus Canisius Mandagi, jadi incaran salah satu terduga teroris Jamaah Ansharut Daullah(JAD) yang ditangkap Tim Densus 88 Antiteror di Merauke, Papua. 

Dalam keterangan tertulis, Uskup Mandagi mengaku, mengalami dua kali percobaan pembunuhan oleh teroris, yakni pada 1 Januari 2021 dan 30 Mei 2021.

"Ada dua kali percobaan pembunuhan," kata Uskup Mandagi dalam sebuah pesan yang hendak disampaikannya kepada pemimpin tertinggi Gereja Katolik Indonesia, Ignatius Kardinal Suharyo, sebagaimana diterima Alinea.id, Rabu (2/6).

Pada percobaan pertama 1 Januari 2021, Mandagi mengaku, kala itu dirinya baru tiba di Merauke sebagai uskup Agung. Dia menyebut, seorang terduga teroris sudah menunggunya di rumah keuskupan. 

Kala itu, terduga teroris ke rumah uskup untuk berpura-pura mencari kos-kosan. "Teroris ditemui oleh Pastor John Kandam, Pr, sekretaris uskup. Teroris dengan ransel bom berpura-pura mencari tempat kos, padahal dia menunggu kedatangan uskup di rumah keuskupan," ujar Uskup Mandagi.

Beruntung Mandagi saat itu tidak langsung menuju ke rumah keuskupan. Ia dibawah oleh jemaatnya yang menjemput ke Buti, tempat misionaris Katolik pertama mendarat dan tempat penguburan para pastor dan biarawan/biarawati.

Selanjutnya, percobaan pembunuhan kedua terjadi pada Minggu (30/5) saat perayaan ekaristi berlangsung di Gereja Katedral Merauke. Kata Mandagi, terduga teroris berencana akan meledakan dirinya saat itu. Beruntung, teroris mengurungkan niatnya lantaran Uskup Mandagi tidak mengikuti misa.  

"Saya memang pada hari minggu itu ada di Kepi, Kabupaten Mappi untuk melayani Krisma di sana. Syukurlah teroris itu sudah ketangkap pada hari Minggu sore 30 Mei," jelasnya.

Uskup Mandagi mengucapkan, terima kasih atas doa Kardinal Suharyo dan seluruh umat Katolik Indonesia. "Untuk keamanan masyarakat di Merauke," pungkasnya.

Penargetan Uskup Mandagi oleh terduga teroris sebelumnya dibenarkan oleh Kapolres Merauke AKBP Untung Sangaji. Dia mengatakan, salah satu terduga teroris sempat memasuki Katedral Merauke dengan membawa ransel.

"Waktu itu, Pastor Kandam mempersilakan orang dengan membawa ransel. Dia tahu (terduga teroris, red) kalau itu ada tulisan Katedral Keuskupan. Mana ada tempat kost di situ. Kemudian yang dia tunggu itu Uskup tidak ada sehingga dia pergi. Karena sasaran bunuh dirinya mungkin seperti ini," kata AKBP Untung, Selasa (1/6).

Sebelumnya, belasan terduga teroris JAD ditangkap di Kabupaten Merauke, Papua. Ternyata mereka sudah berulang kali melakukan percobaan pengeboman. Terduga teroris terakhir merencanakan aksi bom bunuh diri sebelum akhirnya ditangkap Densus 88 Antiteror.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Achmad Rizki
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan