Vaksin Merah Putih telah memasuk tahap uji klinik fase 3. Hal tersebut ditandai dengan dilaksanakannya kick off uji klinik fase 3 vaksin merah putih pada 27 Juni 2022 di Aula Fakultas Kedokteran, Kampus A, Universitas Airlangga, Surabaya.
Pada tahap uji klinik fase 3 ini direncanakan akan melibatkan 4.005 subjek dengan melibatkan lima rumah sakit, yakni RSUD Soetomo Surabaya, RS UNAIR Surabaya, RSUD Saiful Anwar Malang, RS Paru Jember, dan RSUD Soebandi Jember. Uji klinik dilakukan untuk memastikan efikasi dan memonitor adverse reaction dari vaksin Merah Putih.
Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian, Kemenkes Agusdini Banun Saptaningsih mengatakan, uji klinik fase 3 vaksin Merah Putih ini menjadi bentuk kesiapan infrastruktur riset dan manufaktur, serta sumber daya manusia dalam negeri untuk produksi vaksin.
"Kita berharap, agar kerja sama industri, akademisi/lembaga riset, dan pemerintah seperti pada momen ini akan meningkatkan resiliensi sektor farmasi di Indonesia," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (1/7).
Kepala Badan POM Penny K. Lukito menambahkan, harapannya terhadap pelaksanaan uji klinik fase 3 ini dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, diharapkan hasil tersebut dapat segera diterima dengan baik agar dapat dilakukan proses selanjutnya.
"Vaksin Merah Putih tidak hanya menjadi alternatif pilihan untuk vaksin Covid-19 di Indonesia, tapi juga dapat menjadi produk ekspor ke depannya," ucap Penny.
Untuk diketahui, Vaksin Merah Putih merupakan produk vaksin dalam negeri hasil kolaborasi Universitas Airlangga (UNAIR) dan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia. Selain sebagai vaksin utama, vaksin Merah Putih juga didorong untuk dapat digunakan sebagai vaksin booster dan vaksin pada anak.
Untuk meningkatkan akses vaksin ke tingkat global, vaksin Merah Putih juga didorong untuk didaftarkan dan mendapatkan rekomendasi WHO emergency use listing. Hal ini merupakan langkah besar dalam upaya bangsa Indonesia mewujudkan kemandirian di bidang produksi vaksin, terutama vaksin Covid-19.