Kedatangan vaksin Sinoparm sebanyak satu juta dosis ke Indonesia pada akhir April 2021, menjadi penanda pelaksanaan program vaksinasi Gotong Royong akan segera dimulai. Satu juta dosis vaksin tersebut memang diperuntukkan bagi program vaksinasi Gotong Royong yang berbeda dengan program vaksinasi pemerintah.
Jubir Menteri BUMN & Koordinator Komunikasi Publik KPCPEN Arya Sinulingga mengatakan, pada 17 Mei 2021 atau setelah Idulfitri, akan dilaksanakan vaksinasi Gotong Royong.
“Prinsip dasarnya adalah supaya terjadi percepatan herd immunity,” terangnya, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/5).
Pemerintah sendiri sudah menjalankan program vaksinasi gratis bagi semua masyarakat sejak
Januari 2021 lalu. Kendati begitu kalangan pengusaha di bawah Kamar Dagang dan Industri
Indonesia (Kadin) berupaya membantu pemerintah
“Caranya adalah para pengusaha ini ingin memvaksinasi karyawan atau buruhnya. Inilah
kontribusi mereka untuk pemerintah dan untuk negara. Dana, pembeliannya, dan proses
vaksinasinya ditanggung oleh teman-teman swasta yang terdaftar oleh Kadin,” terang Arya
Sinulingga lebih lanjut.
Pemerintah telah mematangkan peraturan agar vaksinasi Gotong Royong ini nantinya tidak boleh
dibebankan kepada karyawan atau buruh. Langkah ini menghindari terjadinya komersialisasi
vaksin Cvodi-19. Pengadaan vaksin untuk program Gotong Royong ini pun dilakukan oleh
Pemerintah atau BUMN. Namun dalam pelaksanaan vaksinasinya itu nanti, akan menggandeng
pihak swasta.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Shinta Widjaja Kamdani menyampaikan, semenjak Februari-Maret 2021 sudah hampir 17.832 perusahaan yang mendaftar ke Kadin. Jumlah pesertanya hampir mencapai 8,6 juta.
"Sekali lagi, niatan Kadim ini, untuk bisa membantu Pemerintah,mencapai herd immunity.” terang dia.
Shinta dan Kadin masih menunggu keputusan Kemenkes untuk penentuan harga per dosis
vaksin Covid-19 ini nanti. Pada tahapannya nanti, pelaksanaannya juga akan dilakukan secara
bertahap.
“Karena jumlah yang datang ini juga bertahap dan awalnya terbatas, kita tidak mungkin bisa
sekaligus semua. Jadi, memang perusahaan yang mendaftar ini juga harus bersabar untuk
mendapatkan gilirannya nanti,” ujar Shinta.
Sementara Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Bio Farma Bambang Heriyanto menambahkan, Bio Farma ditunjuk sebagai penanggung jawab dalam pengadaan vaksin Gotong Royong ini nanti.
“Untuk vaksin Sinopharm, anak usaha Bio Farma, yakni Kimia Farma akan menjalankan pengadaan hingga distribusinya ke fasilitas kesehatan swasta maupun milik holding Bio Farma,” terangnya.
Bambang Heriyanto juga menekankan apa yang dilakukan pemimpin perusahaan tersebut pada
prinsipnya sama dan sejalan dengan pemerintah. Hanya berbeda dalam pembiayaannya saja.
"Kalau kita menunggu program Pemerintah, berarti kita harus menunggu giliran. Kalau nanti
vaksinasi Gotong Royong, tetap juga gratis diberikan, tetapi nanti ditanggung oleh perusahaan,”
tutupnya.