close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kedatangan vaksin Sinoparm sebanyak satu juta dosis ke Indonesia pada akhir April 2021, menjadi penanda pelaksanaan program vaksinasi Gotong Royong akan segera  dimulai. Foto humas Kominfo/Ryiadhy Nugraha
icon caption
Kedatangan vaksin Sinoparm sebanyak satu juta dosis ke Indonesia pada akhir April 2021, menjadi penanda pelaksanaan program vaksinasi Gotong Royong akan segera  dimulai. Foto humas Kominfo/Ryiadhy Nugraha
Nasional
Sabtu, 08 Mei 2021 08:39

Vaksinasi Gotong Royong dimulai pada 17 Mei

Semenjak Februari-Maret 2021 sudah hampir 17.832 perusahaan yang mendaftar ke Kadin. Jumlah pesertanya hampir mencapai 8,6 juta.
swipe

Kedatangan vaksin Sinoparm sebanyak satu juta dosis ke Indonesia pada akhir April 2021, menjadi penanda pelaksanaan program vaksinasi Gotong Royong akan segera  dimulai. Satu juta dosis vaksin tersebut memang diperuntukkan bagi program vaksinasi Gotong Royong yang berbeda dengan program vaksinasi pemerintah.

Jubir Menteri BUMN & Koordinator Komunikasi Publik KPCPEN Arya Sinulingga mengatakan, pada 17 Mei 2021 atau setelah Idulfitri, akan dilaksanakan vaksinasi Gotong Royong.

“Prinsip dasarnya adalah supaya terjadi percepatan herd immunity,” terangnya, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/5).

Pemerintah sendiri sudah menjalankan program vaksinasi gratis bagi semua masyarakat sejak 
Januari 2021 lalu. Kendati begitu kalangan pengusaha di bawah Kamar Dagang dan Industri 
Indonesia (Kadin) berupaya membantu pemerintah

“Caranya adalah para pengusaha ini ingin memvaksinasi karyawan atau buruhnya. Inilah 
kontribusi mereka untuk pemerintah dan untuk negara. Dana, pembeliannya, dan proses 
vaksinasinya ditanggung oleh teman-teman swasta yang terdaftar oleh Kadin,” terang Arya 
Sinulingga lebih lanjut.

Pemerintah telah mematangkan peraturan agar vaksinasi Gotong Royong ini nantinya tidak boleh 
dibebankan kepada karyawan atau buruh. Langkah ini menghindari terjadinya komersialisasi 
vaksin Cvodi-19. Pengadaan vaksin untuk program Gotong Royong ini pun dilakukan oleh 
Pemerintah atau BUMN. Namun dalam pelaksanaan vaksinasinya itu nanti, akan menggandeng 
pihak swasta.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Shinta Widjaja Kamdani menyampaikan, semenjak Februari-Maret 2021 sudah hampir 17.832 perusahaan yang mendaftar ke Kadin. Jumlah pesertanya hampir mencapai 8,6 juta.

"Sekali lagi, niatan Kadim ini, untuk bisa membantu Pemerintah,mencapai herd immunity.” terang dia.

Shinta dan Kadin masih menunggu keputusan Kemenkes untuk penentuan harga per dosis 
vaksin Covid-19 ini nanti. Pada tahapannya nanti, pelaksanaannya juga akan dilakukan secara 
bertahap.

“Karena jumlah yang datang ini juga bertahap dan awalnya terbatas, kita tidak mungkin bisa 
sekaligus semua. Jadi, memang perusahaan yang mendaftar ini juga harus bersabar untuk 
mendapatkan gilirannya nanti,” ujar Shinta.

Sementara Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Bio Farma Bambang Heriyanto menambahkan, Bio Farma ditunjuk sebagai penanggung jawab dalam pengadaan vaksin Gotong Royong ini nanti.

“Untuk vaksin Sinopharm, anak usaha Bio Farma, yakni Kimia Farma akan menjalankan pengadaan hingga  distribusinya ke fasilitas kesehatan swasta maupun milik holding Bio Farma,” terangnya.

Bambang Heriyanto juga menekankan apa yang dilakukan pemimpin perusahaan tersebut pada 
prinsipnya sama dan sejalan dengan pemerintah. Hanya berbeda dalam pembiayaannya saja. 

"Kalau kita menunggu program Pemerintah, berarti kita harus menunggu giliran. Kalau nanti 
vaksinasi Gotong Royong, tetap juga gratis diberikan, tetapi nanti ditanggung oleh perusahaan,” 
tutupnya.

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan