close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Foto udara sisi barat kawasan reklamasi Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali, Jumat (23/11)./AntaraFoto
icon caption
Foto udara sisi barat kawasan reklamasi Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali, Jumat (23/11)./AntaraFoto
Nasional
Rabu, 05 Desember 2018 20:25

Volume penumpang selama Nataru diperkirakan naik 8,76%

Diprediksi mengalami peningkatan sebanyak 8,76% atau sebesar 6.537.119 orang, baik untuk penerbangan dalam negeri maupun ke luar negeri.
swipe

Volume penumpang pesawat udara selama 18 hari musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2018/2019 diprediksi mengalami peningkatan sebanyak 8,76% atau sebesar 6.537.119 orang, baik untuk penerbangan dalam negeri maupun ke luar negeri.

Mengantisipasi lonjakan tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan telah menyiapkan sarana, prasarana, dan SDM untuk mendukung kelancaran pelaksanaan angkutan Nataru itu. 

Dari segi sarana, Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub menjamin ketersediaan sebanyak 8.923.932 kapasitas tempat duduk selama masa libur berlangsung.

"Kapasitas yang tersedia baik untuk angkatan udara dalam negeri maupun luar negeri sebanyak 8.762.598. Namun akan disediakan pula kapasitas tambahan sebesar 2% untuk penerbangan domestik dan 1,4% untuk penerbangan internasional, sehingga total kapasitas yang disiapkan itu nantinya mencapai 8.923.932 kursi," terang Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Nur Isnin dalam konferensi pers di Ruang Nanggala Kemenhub, Jakarta Pusat, Rabu (5/12).

Sementara untuk jumlah armada yang akan beroperasi sebanyak 544 pesawat dari 13 badan usaha angkutan udara. Terdiri dari Garuda Indonesia yang menyediakan sebanyak 137 pesawat, Lion Air 116 pesawat, Wings Air dan Batik Air masing-masing menyediakan 55 pesawat, Citilink 51 pesawat, Sriwijaya Air 36 pesawat, Susi Air 24 pesawat, Air Asia 24 pesawat, Nam Air 16 pesawat, Trigana Air 14, TransNusa 10 pesawat, Xpressair 4 pesawat, Air Asia Malaysia 2 pesawat, jadi totalnya 544 pesawat.

Untuk penerbangan ekstra sendiri hanya disediakan sampai dengan 5 Desember 2018 saja. 

"Untuk penerbangan ekstra sendiri untuk domestik diberikan sebanyak 213 frekuensi penerbangan dengan jumlah kapasitas sebanyak 431.190 kursi dari tujuh maskapai. Sedangkan untuk penerbangan internasional disediakan 32 frekuensi penerbangan dengan kapasitas sebanyak 27.640 kursi, artinya total keseluruhan penerbangan ekstra itu mencapai 367 penerbangan dengan total kapasitas 458.830 kursi," tambahnya.

Dari aspek prasarana, Ditjen Perhubungan Udara juga telah menyiapkan sebaran lokasi pemantauan di antaranya terdiri dari 36 bandara penerbangan domestik dan tujuh bandara penerbangan internasional.

Lebih lanjut, terkait faktor keamanan dan keselamatan penumpang, Ditjen Perhubungan Udara mengaku telah menginstruksikan Otoritas Bandara, Penyelenggara Bandara, Badan Usaha Angkutan Udara, dan Penyelenggara Navigasi Penerbangan untuk dapat meningkatkan pengawasan dan kinerjanya termasuk di dalam nya mengatur mengenai pemenuhan slot time dan jam operasi bandara tambahan sesuai kebutuhan, soal Delay Management, armada dan crew, serta tarif penerbangan.

Ditjen Perhubungan Udara juga telah menyisihkan jadwal Ramp Check atau monitoring yang akan mulai berjalan mulai 15 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019. 

"Terdiri dari monitoring KPPU+OBU, ramp check DNP atau monitoring fasilitas, prosedur, dan personil, ramp check DKP, dan Hatpen atau personil, serta monitoring pelayanan, perizininan, serta tarif," tutupnya.

Sementara Garuda Indonesia Group melalui layanan penerbangan Garuda Indonesia dan Citilink menyiapkan sedikitnya 132 ribu kursi tambahan (extra seat) untuk penerbangan domestik dan internasional sebagai upaya mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang selama periode hari libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, mulai 20 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019.

Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara mengatakan, kapasitas tambahan tersebut terdiri dari 55 ribu kursi tambahan pada layanan penerbangan Garuda Indonesia dan 77 ribu kursi tambahan pada layanan penerbangan Citilink. "Adapun frekuensi penambahan kapasitas layanan penerbangan tambahan tersebut terdiri dari 197 frekuensi penerbangan Garuda Indonesia dan 216 frekuensi penerbangan Citilink," jelas dia dalam keterangan tertulisnya.

Penambahan kursi Garuda Indonesia selama periode liburan akhir tahun ini mengalami peningkatan hampir 2 kali lipat dibandingkan kapasitas kursi tambahan Garuda Indonesia Group pada periode liburan Natal dan Tahun Baru tahun lalu.

Penggunaan bigger aircraft pada periode libur akhir tahun tersebut dilakukan melalui pengoperasian armada Boeing 777-300ER, Airbus A330-300  dan Airbus A330-200  yang akan menggantikan armada reguler B737-800 NG maupun armada regular lainnya di sejumlah sektor penerbangan.

Sehubungan dengan periode musim libur hari raya Natal 2018 dan tahun baru 2019 tersebut, maka untuk kenyamanan dan keamanan para penumpang, Garuda Indonesia Group mengimbau penumpang untuk merencanakan perjalanan sedini mungkin.

img
Soraya Novika
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan