close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Keluarga korban mulai mendatangi Puskesmas Cinangka, Anyer, untuk mencari tahu dan mengenali korban yang telah ditemukan tim SAR./Kudus Purnomo Wahidin
icon caption
Keluarga korban mulai mendatangi Puskesmas Cinangka, Anyer, untuk mencari tahu dan mengenali korban yang telah ditemukan tim SAR./Kudus Purnomo Wahidin
Nasional
Minggu, 23 Desember 2018 19:01

Wajah sedih keluarga korban tsunami di Puskesmas Cinangka

Mereka terlihat gelisah dan harap-harap cemas. Hal itu amat terlihat dari wajah mereka yang menunggu kepastian kabar keberadaan keluarganya
swipe

Keluarga korban mulai mendatangi Puskesmas Cinangka, Anyer, untuk mencari tahu dan mengenali korban yang telah ditemukan tim SAR.

Mereka terlihat gelisah dan harap-harap cemas. Hal itu amat terlihat dari wajah mereka yang menunggu kepastian kabar keberadaan keluarganya yang hilang. 

"Belum ada kabar apa-apa. Coba nanti malam. Siapa tahu ada kabar," ujar Lukman yang tengah sibuk mencari nama keluarganya di daftar korban tsunami di Puskesmas Cinangka, Minggu (23/12).

Lukman saat ini menetap di Bekasi Jawa Barat. Sejak pagi hari tadi, dirinya datang ke Puskesmas Cinangka untuk memastikan kabar ayahnya yang hilang diterjang tsunami, semalam. 

Lukman mendapatkan kabar itu setelah dihubungi ibunya via telepon. "Posisi saya di Bekasi, saya dikabarin ibu kalau bapak sama temannya kena ombak saat mancing," paparnya di Cinangka, Anyer, Cilegon, Banten, Minggu (23/12).

Saat kejadian ayahnya yang menginap di hotel Hawai, berencana memancing setelah acara makan malam bersama teman-temannya di dermaga rumah makan Karang Jodoh yang tidak jauh dari penginapan.

Setelah disepakati bersama, ayah Lukman, yang bernama Asnadi bersama empat temannya sepakat untuk memancing di darmaga restoran Karang Jodoh sampai malam. Namun sekitar pukul 20.00 WIB, laut mengalami pasang yang sangat tinggi hingga menghantam Asnadi dan keempat temannya.

Hanya teman ayahnya bernama Nurdin yang selamat dari terjangan ombak tersebut, dan telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Pandeglang.

Sementara istri Asnadi, Sofiah yang saat kejadian berada di Hotel Hawai, mengaku terkejut saat mendengar terjadi tsunami, kemarin. Terlebih lagi saat suaminya tidak bisa dihubungi keberadaannya. "Belum ada kabar sampai sekarang," ujarnya di lokasi.

Lukman berharap, Basarnas dan pihak terkait menyisir lokasi dermaga Rumah Makan Karang Jodoh, selama tiga hari ke depan, Sebab, ia meyakini ayahnya masih berada di tempat tersebut. "Kalau bisa sampai ketemu," harapnya

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan