Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin mengecam keras insiden penembakan anggota TNI dan dua masyarakat sipil yang berujung tewas oleh seorang anggota Polri di kafe di Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (25/2) dini hari.
"Polri harus transparan dan memberikan sanksi tegas terhadap anggotanya yang melakukan hal tersebut, apalagi telah menghilangkan nyawa seseorang" kata Azis, dalam keterangan yang diterima Alinea.id, Kamis (25/2).
Dia menilai, peristiwa penembakan itu tidak perlu terjadi bila saling mengedepankan komunikasi yang baik, tanpa emosi. Politikus Partai Golkar itu meminta, seluruh elemen masyarakat tidak mudah terprovokasi sebelum adanya keterangan resmi oleh pihak berwenang.
"Mari kita saling menahan diri, para perwira atau komandan di wilayah masing masing dapat terus melakukan arahan, pengawasan, peringatan terhadap anggotanya untuk dapat disiplin sebagai aparat keamanan," katanya.
Azis juga meminta, Panglima TNI dan Kapolri dapat duduk bersama untuk terus berupaya membangun sinergitas dan soliditas antara aparat keamanan yaitu TNI dan Polri.
"Jangan sampai Slogan Soliditas TNI dan Polri hanya berada di kalangan petinggi saja, namun di lingkup prajurit masih terjadi gesekan karena gengsi dan ego sektoral," tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Divisi Provesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Mabes Polri, Irjen Ferdy Sambo memastikan, anggota pelaku penembakan di salah satu kafe bilangan Cengkareng, Jakarta Barat akan diberi sanksi pemecatan tidak dengan hormat (PTDH).
"Sesuai Peraturan Pemerintah No 1/2003 Pasal 11, 12, 13 Bid Propam Polda Metro Jaya dan Div Propam Polri akan memproses PTDH kepada yang bersangkutan," kata Sambo dalam keterangan resminya, Kamis (25/2).