Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar menyebut, puluhan pegawai dan delapan anggota DPR yang terpapar Covid-19 lantaran membuka masker saat menghadiri rapat kerja di komisi.
"Ya benar, yang paling banyak klaster rapat pertemuan tertutup dan membuka masker," ujar Muhaimin di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/2).
Menurut dia, Komisi X merupakan salah satu yang menjadi klaster rapat di DPR. Cak Imin, sapaan akrabnya, menjelaskan, sudah ada tujuh orang yang dinyatakan positif Covid-19 dari komisi X DPR. Maka dari itu, ia mengatakan pihaknya akan melarang anggota DPR membuka masker saat rapat.
"Nanti kita minta supaya tidak membuka masker sama sekali. Untuk makan bisa di ruangan terbatas lah," ujar Ketua Umum PKB ini.
Cak Imin menegaskan, nantinya akan membatasi jumlah anggota yang hadir di ruangan, yakni hanya 30% sesuai batas minimal rapat di DPR. Selebihnya mengikuti rapat melalui zoom.
"Baru saja kita rapat dan memutuskan peserta rapat di ruangan maksimal 30% selebihnya menggunakan virtual zoom. Jadi 30% itu maksimal dan lebih baik kurang dari 30%," pungkasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar menyebut ada sembilan anggota DPR dan puluhan pegawai, mulai ASN hingga staf ahli, yang terpapar Covid. Menurutnya, DPR akan memperketat mekanisme rapat.
"Berkaitan dengan tracing kami di lingkungan DPR ini, saat ini yang dilakukan melalui laboratorium kita ada sembilan anggota DPR yang positif dan 80 orang dari lingkungan pegawai ASN dan tenaga ahli dewan," kata Indra pada Rabu (2/2).
Namun demikian, Indra enggan menyebut siapa saja anggota dewan yang terpapar Covid-19. Dia mengatakan mayoritas anggota dewan terpapar di dapil.