Wakil Ketua MPR Syarief Hasan mempertanyakan usulan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Tjahjo Kumolo menaikkan dana pensiun ASN menjadi Rp1 miliar.
"Uangnya dari mana? Ekonomi lagi susah. Pajak di luar target. Uangnya dari mana itu?" ujar Syarief di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (18/2).
Kendati Tjahjo mengaku telah berkonsultasi dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, namun hal itu dinilai tidak cukup. Ada baiknya Tjahjo juga berkonsultasi kepada DPR.
"Sekarang uangnya dari mana? Dari pinjaman? Debt ratio naik lagi. Sekarang aja sudah mau 30% atau mau 31%. Minjam itu untuk dipergunakan kepada yang produktif," kata dia.
Tetapi bukan berarti Syarief tidak mendukung rencana kenaikan dana pensiun atau kompensasi ASN. Akan tetapi, ia meminta kepada Tjahjo untuk berpikir lebih rasional dan realistis.
Sebelumnya, Menpan RB Tjahjo Kumolo mengusulkan agar ASN yang memasuki usia pensiun bisa mendapatkan dana Rp1 miliar. Ia mengaku tengah mengkaji hal ini dan mengomunikasikan dengan Menkeu Sri Mulyani.
"Kami kemarin juga sudah mengundang BTN. BTN clear bisa menggaji dan kami juga sudah meminta begitu ASN pensiun. Minimal bisa dapat Rp1 miliar. Bisa dihitung dengan baik," papar Tjahjo saat menghadiri acara BPIP di Menara Bidakara, Jakarta, Senin (17/2).
Mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) itu menjelaskan, pemberian ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan pensiunan ASN. Apalagi uang pensiun yang didapat ASN belum sesuai dengan jabatan mereka terakhir.