Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarto menyebut sudah ada Tim 7 yang dibentuk Majelis Sinode GKI untuk mencari solusi pembangunan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin, selain berkomunikasi intens dengan pihak gereja dan tokoh-tokoh agama.
Dia optimistis persoalan GKI Yasmin bisa selesai sebelum purna bakti pada 2024. "Sebelum saya selesai masa jabatan sebagai Wali Kota (Bogor) insya allah ini akan selesai," ujarnya di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (24/1).
Menurut Bima, kinerja Tim 7 saat ini berjalan dengan baik dengan terus melakukan komunikasi dengan warga, termasuk bertukar pikiran untuk mencari solusi terbaik atas permasalahan pembangunan GKI Yasmin.
Disinggung mengenai lokasi untuk pembangunan rumah ibadah itu, Bima enggan membeberkannya. Dia menyebut ada kemajuan yang signifikan terkait perkara tersebut.
"Yang penting yang ingin saya sampaikan bahwa kemajuan signifikannya adalah fokus pada opsi solusi, tidak berdebat lagi masa lalu. Yang kedua sepakat juga untuk menjaga kebersamaan dan komunikasi dengan semua elemen," ucap dia.
Diketahui, pendirian gereja jemaat GKI Yasmin terkendala di izin mendirikan bangunan (IMB). Masalah itu sudah bergulir sejak 2008 silam. Hingga kini, jemaat belum bisa melakukan ibadah di gerajanya. Bahkan, sudah delapan kali mereka natalan di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, menuntut kejelasan.