close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol M Iqbal (tengah) didampingi Karopenmas Divisi Humas Brigjen Pol Dedi Prasetyo (kiri) dan Kabag Pensat Divisi Polri Kombes Pol Yusri Yunus (kanan) memberikan keterangan terkait penangkapan politisi Partai Demokrat Andi A
icon caption
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol M Iqbal (tengah) didampingi Karopenmas Divisi Humas Brigjen Pol Dedi Prasetyo (kiri) dan Kabag Pensat Divisi Polri Kombes Pol Yusri Yunus (kanan) memberikan keterangan terkait penangkapan politisi Partai Demokrat Andi A
Nasional
Selasa, 05 Maret 2019 15:53

Polisi mesti transparan kasus narkotika Andi Arief

Penjelasan polisi soal keberadaan wanita cantik di kasus Andi Arief penting untuk mengetahui peranannya.
swipe

Indonesia Police Watch (IPW) meminta pihak kepolisian untuk transparan dalam menjelaskan kasus narkoba yang menjerat Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief. Termasuk transparan soal keberadaan seorang wanita cantik saat ditangkap menggunakan narkoba jenis sabu-sabu di kamar Hotel Peninsula, Jakarta Barat, pada Minggu (3/3) malam.

“Dengan terungkapnya secara transparan, apa sesungguhnya peran wanita itu, apakah sebagai pemasok narkoba atau sekadar teman kencan,” kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada Selasa, (5/3).

Neta mengungkapkan, pihaknya mendapat informasi saat ditangkap Andi Arief bersama wanita muda cantik berkulit putih, menggunakan tanktop merah muda, bercelana jeans dan sepatu warna perak serta berjam tangan kulit warna cokelat. Selain itu, lanjut Neta, polisi disebut juga menemukan tas perempuan warna hitam di sudut kamar hotel. Diduga, tas itu milik wanita yang bersama Andi Arief. 

Neta berharap dalam menangani kasus narkoba, Polri harus bersikap transparan dan tidak melindungi pihak-pihak tertentu. Pasalnya, jika polisi tidak bersikap transparan, apalagi diskriminatif, kondisi Indonesia yang sudah darurat narkoba saat ini akan semakin parah. 

“Jika para politisi sudah menjadi budak narkoba, pemberantasan narkoba seperti apalagi yang bisa diharapkan di negeri ini, karena pemberantasan narkoba perlu keputusan politik yang solid agar para bandar narkoba internasional tidak terus menerus mempecundangi bangsa ini,” ujarnya.

Pane menilai, penjelasan keberadaan wanita bersama Andi Arief itu menjadi penting dan perlu diungkap polisi secara transparan, karena bisa diketahui peran sesungguhnya dari wanita itu. Bukan mustahil, kata Pane, Andi Arief sebagai politisi yang selama ini kritis dan berseberangan dengan penguasa justru dijebak pihak tertentu agar tidak bersuara lagi menjelang Pilpres 2019.

“Jika itu yang terjadi, tentu patut dipertanyakan, siapa wanita itu atau justru politisi Demokrat ini sesungguhnya pemakai berat narkoba dan sudah menjadi budak narkoba yang sudah masuk dalam radar kepolisian,” kata Pane.

Terlepas dari semua itu, katanya, partai partai politik di negeri ini sudah patut waspada menghadapi serangan para bandar narkoba yang berusaha merusak kader dan citra partainya. Di sisi lain, jajaran kepolisian jangan pernah takut untuk memberantas narkoba, meskipun melibatkan elit partai maupun elit politik. (Ant)

img
Tito Dirhantoro
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan