close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin. foto SS Youtube
icon caption
Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin. foto SS Youtube
Nasional
Rabu, 20 Oktober 2021 14:04

Wapres dorong pesantren menjadi agen pemberdayaan untuk menggerakkan ekonomi

Presepsi tentang pesantren telah berkembang. Selain mempelajari agama, pesantren juga ikut memajukan perekonomian.
swipe

Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin menyebut bahwa transformasi peran pesantren telah dikukuhkan dalam UU No. 18 tahun 2019. Isi dari UU tersebut menjelaskan 3 fungsi utama pesantren, yaitu sebagai pusat pengkaderan pemikir-pemikir agama, sebagai lembaga yang mencetak sumber daya manusia dan sebagai lembaga yang melakukan pemberdayaan masyarakat.

“Melihat ketiga fungsi utama tersebut, maka kebangkitan perekonomian pesantren harus dimulai dari para santri,” kata Wapres Ma’ruf Amin.

Dilansir dari situs resmi Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin juga menjelaskan bahwa pada dahulu kala, persepsi masyarakat tentang pesantren adalah sebagai pusat pendidikan keagamaan atau belajar kitab saja. Namun saat ini pesantren bukan hanya sekedar mendalami agama, tetapi sebagai agen pemberdayaan yang mampu menggerakkan perekonomian di lingkungan pesantren itu sendiri dan juga perekonomian masyarakat.

“Perubahan pola kehidupan sosial masyarakat, adanya reformasi pendidikan, dan terjadinya era disrupsi, telah menuntut pesantren untuk terus melakukan penyesuaian dan perubahan dengan tetap menjaga citra eksistensinya,” jelas Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin saat memberikan keynote speech dalam Webinar Internasional dalam rangka memperingati Hari Santri 2021, yang diselenggarakan secara virtual, pada Rabu (20/10).

Wapres juga menyebut bahwa Pemerintah telah membuat beberapa program untuk mendorong perkembangan perekonomian pesantren, seperti program Santripreneur dan Petani Muda yang diluncurkan pada 2018 lalu.

“Program ini membentuk wirausaha-wirausaha baru di pondok pesantren, termasuk regenerasi petani, dan mengembangkan potensi lahan non-produktif di pesantren,” tutur Ma’ruf Amin.

Untuk mendukung program-program tersebut, Pemerintah juga memberikan dukungan berupa Kredit Usaha Rakyat Syariah (KUR Syariah) dan membentuk Bank Wakaf Mikro (BWM) untuk meningkatkan akses permodalan usaha di lingkungan pesantren.

“Untuk itu pesantren harus mampu memastikan kualitas produknya sesuai dengan selera pasar sehingga memiliki nilai jual yang kompetitif,” imbuhnya.

Wapres Ma’ruf Amin berpesan kepada para santri untuk dapat beradaptasi dengan kecepatan perkebangan zaman yang semuanya hampir bersifat digital.

“Jika pesantren tidak dapat beradaptasi dan bertransformasi sejalan dengan perubahan zaman, maka eksistensi pesantren dapat terancam, dan lulusannya pun akan menjadi orang asing di zamannya,” kata Wapres.

Wapres Ma’ruf Amin berharap webinar internasional ini dapat menjadi ajang untuk saling berbagi ide, informasi, mengeratkan persaudaraan dan memperluas jaringan serta cakrawala berfikir pesantren.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Penyelenggara Kegiatan Hari Santri 2021 Abdul Ghofar Rozin menyebut bahwa penetapan Hari Santri Nasional oleh Pemerintah ini sebagai pengakuan pemerintah atas peran dan kontribusi santri, serta ulama dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Maka dari itu, hal ini harus dimaknai sebagai semangat agar para santri dapat mempertahankan dan meningkatkan eksistensi dan kontribusinya dalam pembangunan.

“Setiap tahun harus ada capaian yang didapatkan, baik di level daerah, maupun di level nasional,” ucap Abdul Ghofar.

img
Natasya
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan