TNI menyebut ada sejumlah warga yang menyamar bersama ratusan pelajar SMA saat kerusuhan di Wamena, Papua.
Danrem 172/PWY Kolonel Inf J Binsar P Sianipar menyebutkan oknum warga tersebut ikut menyamar menjadi pelajar saat demo berujung anarkistis di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin (23/9) pagi.
"Memang kami melihat dari laporan rekan-rekan di lapangan bahwa ada juga orang-orang yang menyamar jadi pelajar SMA," katanya usai menengok prajurit TNI yang dilaporkan gugur dalam aksi demo di Expo Waena, akibat dibacok.
Menurut dia, aparat kepolisian dan kodim di Jayawijaya sudah mengidentifikasikan oknum warga yang diduga menyamar sebagai pelajar.
"Kita bisa identifikasikan, dari rekan-rekan kepolisian dan kodim disana bahwa ada beberapa orang yang bukan pelajar SMA dan menjadi penggerak aksi demo. Mereka inilah yang menyamar dan memprovokasi pelajar SMP dan SMA melakukan aksi anarkis," katanya.
Sementara akibat aksi tersebut, kata Danrem, sejumlah warga memilih mengungsi ke markas Kodim dan Koramil di Jayawijaya serta Polres setempat.
"Warga non Papua sebagian besar sudah mengungsi ke Markas Kodim, Koramil dan Polres Jayawijaya. Jumlahnya ribuan yang dilaporkan kepada kami, ada juga warga yang berjaga-jaga di tempat usaha mereka yang mendapat info akan dibakar," katanya.
Danrem mengakui bahwa sejumlah kawasan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya telah dibakar oleh massa pendemo yang sebagian besar merupakan pelajar SMP dan SMA di Wamena.
"Termasuk Kantor Bupati Jayawijaya, yang awalnya hanya terbakar bagian belakangnya yakni kantor Satpol PP, tetapi tadi siang karena angin cukup kencang merembet hingga ke gedung utama. Pemadam Kebakaran juga tidak berfungsi karena diblokade oleh pendemo dan ada beberapa fasilitas yang ikut dirusak," katanya
Ketika ditanya apakah ada korban jiwa terkait aksi tersebut, Danrem mengaku belum tahu karena belum menerima laporan resmi dari jajaran di lapangan.
"Tadi waktu saya hubungi Dandim Jayawijaya, dia masih sibuk dengan situasi lapangan, saya belum bisa berikan keterangan jumlahnya takutnya nanti salah, tapi kalau korban luka-luka dari adik-adik SMA pasti ada, hanya jumlah persisnya tidak tahu," katanya.
Sedangkan untuk Bandara Wamena, Danrem menyebutkan bahwa bisa beraktivitas tetapi belum ada yang berani untuk terbang kesana.
"Sudah bisa didarati tapi tadi siang kami berupaya terbang kesana hanya cuaca kurang bagus, termasuk mau gunakan heli tapi tidak bisa," katanya. (Ant)