Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meminta jajaran Korps Brimob Polri untuk menjaga situasi di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), dari kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Kapolri menyadari persoalan di Poso masih belum tuntas meski pentolan MIT sudah tewas ditindak tegas Satgas Madago Raya. Hingga saat ini, tersisa empat anggota MIT yang tengah dalam pengejaran.
“Tantangan lain di mana kita tetap harus menjaga situasi Poso yang masih belum diselesaikan,” katanya dalam sambutan di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Minggu (14/11).
Sementara, Kapolda Sulteng Irjen Polisi Rudy Sufahriadi dan Kepala Operasi (Kaops) Madago Raya Brigjen Pol Reza Arief Dewanto melaporkan perkembangan Satgas Madago Raya kepada Kapolri.
Laporan tersebut dilakukan saat video call dalam rangka Hari Ulang Tahun Korps Brimob ke-76. Menurut Reza, masyarakat di Poso sudah mulai memberanikan diri memberikan berbagai informasi terkait empat anggota MIT yang ditetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO). Sehingga, membantu pengejaran mereka.
“Masyarakat yang mengetahui adanya penampakan keempat DPO tersebut, saat ini telah terbentuk keberanian untuk melapor, sehingga satgas Madago Raya dapat menindak lanjuti dengan melakukan pengejaran dan itu terbukti dengan ditemukannya jejak-jejak mereka,” kata Reza kepada Kapolri, Minggu (14/11).
Untuk diketahui, pimpinan MIT Ali Kalora tertembak mati bersama satu anak buahnya pada akhir September 2021. Sampai saat ini tersisa empat anggota MIT, yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru dari Bima, Nae alias Galuh alias Mukhlas dari Bima, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang dari Poso dan Suhardin alias Hasan Pranata alias Abu Bakar juga dari Poso.