Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad menilai perlu ada upaya pengetatan pengamanan terhadap Wiranto dan tiga pejabat negara lain, setelah terjadi insiden penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.
Ketiga pejabat yang dimaksud adalah Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, serta Staf Khusus Presiden bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.
"Pengamanan harus sangat ketat, jangan sampai ada yang menyusup dan melakukan itu," kata Fadel di Jakarta, Kamis (11/10).
Dia pun menyayangkan terjadinya insiden penusukan terhadap Wiranto. Apalagi, Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah jauh-jauh hari menyampaikan bahwa mantan Ketua Umum Partai Hanura itu menjadi target pembunuhan. Selain Wiranto, Kapolri juga menyebut nama Luhut, Budi Gunawan, dan Gories Mere, yang menjadi target dari aksi yang sama.
Kapolri menyampaikan informasi tersebut pada 28 Mei 2019 lalu, setelah terjadi kerusuhan yang menjadi buntut aksi demonstrasi di depan Gedung Bawaslu pada 21-22 Mei 2019. Pelaku yang menargetkan pembunuhan tersebut juga terlibat dalam kerusuhan saat itu.
Saya prihatin, apa yang sudah diingatkan oleh pak Kapolri, berkali-kali tidak ditindaklanjuti pengamanannya," kata Fadel.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, mengajak publik untuk menunggu informasi dari Polri sebagai info akurat tentang kondisi Menko Polhukam Wiranto.
"Mari kita menunggu informasi dari sumber yang benar, yaitu dari Polri, karena Polri yang mempunyai kapasitas dan kapabilitas untuk melakukan penyelidikan penyidikan," kata Rudiantara.
Publik juga diharapkan tidak perlu berspekulasi terkait peristiwa yang menimpa Menko Polhukam Wiranto, baik soal kejadian, pelaku ataupun motif, menurut dia hal itu menjadi ranahnya Polri.
"Jangan berspekulasi apapun, saya pun masih menunggu informasi dari Polri," ujarnya. (Ant)