close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menko Polhukam Wiranto (kedua kiri) diserang orang tak dikenal dalam kunjungannya di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019). ANTARA FOTO/Dok Polres Pandeglang/foc.
icon caption
Menko Polhukam Wiranto (kedua kiri) diserang orang tak dikenal dalam kunjungannya di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019). ANTARA FOTO/Dok Polres Pandeglang/foc.
Nasional
Minggu, 13 Oktober 2019 13:31

Wiranto sempat tangkis serangan pelaku penusukan

"Kelingkingnya juga luka karena menangkis serangan itu," ujar Aburizal Bakrie.
swipe

Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan, jari kelingking Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto terluka akibat menangkis serangan pelaku penusukan.

"Kelingkingnya juga luka karena menangkis serangan itu," ujar Aburizal di lobi Paviliun Kartika, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Minggu (13/10).

Dia mengatakan, berkat tangkisan tersebut, Wiranto berhasil terhindar dari luka yang lebih serius di bagian perutnya. Saat ini, kata dia, kondisi mantan Panglima ABRI tersebut sudah stabil dan mulai membaik.

Dirinya juga mengaku sempat berbincang-bincang dengan Wiranto membahas peristiwa penusukan yang terjadi di Alun-alun Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten itu.

"Jadi saya bercakap-cakap dan saya mendoakan beliau cepat sembuh karena negara membutuhkan," kata mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat tersebut.

"Jangan lupakan bahwa beliau itu Menko Polhukam yang tertinggi, suatu pejabat tertinggi yang bertanggung jawab masalah keamanan dan beliau yang menjadi korban. Kita membutuhkan beliau cepat sembuh, bisa bekerja kembali untuk Indonesia," tutur dia.

Aburizal mengatakan, dirinya dan Wiranto sama-sama mengkhawatirkan kebangkitan Islam radikal di Indonesia. "Kita sudah berbincang, beliau menceritakan, dan kita sama-sama mengkhawatirkan bahwa kebangkitan daripada Islam radikal saya kira tidak baik bagi Indonesia," ujar Aburizal.

Menurut dia, paham Islam radikal tidak tepat diterapkan di Indonesia karena bertentangan dengan ajaran Islam yang selama ini ada di tanah air, yakni berlandaskan rahmatan lil alamin yang memiliki arti kasih sayang bagi seluruh alam.

Menko Polhukam Wiranto mendapat perawatan di RSPAD akibat ditusuk oleh orang tak dikenal di Alun-alun Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten. Insiden itu terjadi ketika Wiranto melakukan kunjungan kerja.

Belakangan pelaku penusukan diketahui bernama Syahril Alamsyah alias Abu Rara yang diduga terpapar paham radikal. Wiranto sebelumnya mendapat penanganan medis awal di Puskesmas Menes dan RSUD Berkah, Pandeglang.

Menurut Direktur Utama RSUD Berkah Pandeglang, Firman, Wiranto terkena dua tusukan di bagian perut.

Selain Wiranto, petugas medis juga menangani tiga orang lain yang juga terkena tusukan, yakni ajudan Wiranto, Kapolsek Menes dan seorang pegawai Universitas Mathla'ul Anwar. Selanjutnya, Wiranto diterbangkan menggunakan helikopter ke RSPAD Gatot Soebroto Jakarta untuk mendapat perawatan lebih lanjut.(Ant).

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan