Kunjungan wisatawan ke Kelurahan Pulau Kelapa dan Pulau Harapan dalam beberapa pekan terakhir menurun, diduga karena adanya aktivitas observasi coronavirus (Covid-19) di Pulau Sebaru, Kabupaten Kepulauan Seribu.
"Ada beberapa wisatawan yang membatalkan perjalanan mereka," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kelurahan Pulau Kelapa, Safaatul Anam, Sabtu (29/2).
Salah satu sebab pembatalan itu karena salah satu pulau di Kepulauan Seribu menjadi tempat observasi warga negara Indonesia (WNI) terhadap coronavirus.
"Mungkin itu menjadi pertimbangan atau mungkin karena faktor cuaca," ujar Safaatul.
Pantauan wartawan, Sabtu di dermaga Pulau Harapan dan Pulau Kelapa, masih terlihat aktivitas dengan hadirnya sejumlah wisatawan untuk menghabiskan akhir pekannya di Kepulauan Seribu.
Bedasarkan data kedatangan di Unit Penyelenggara Pelabuhan Daerah II (UPPD II) Pulau Kelapa, Sabtu (29/2) jumlah penumpang kapal yang tiba sebanyak 500 orang dengan rincian KM Tasyabi Cruise 13 orang, KM Merpati Express 200 orang, KM Purbaya 177 orang, dan KM Miles 1 sebanyak 110 orang.
Sementara kedatangan di Pulau Kelapa meliputi KM Khayatullah 1 sebanyak 44 orang, KM Tasyaby Cruiser 21 orang, dan KM Dewandra 15 orang.
Dua kelurahan itu merupakan pulau permukiman penduduk terdekat dari Pulau Sebaru Kecil dengan jarak 17 kilometer atau satu jam perjalanan dengan kapal nelayan.
Sebelumnya Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad menyatakan kalau iklim pariwisata di wilayahnya tidak terdampak oleh aktivitas observasi Covid-19 di Pulau Sebaru kecil, Kepulauan Seribu. (Ant)